Jumat, 26 April 24

Rezim Islamophobia

Rezim Islamophobia

Oleh: Ustadz Felix Siauw

Lucu memang, sebagai negeri yang tercatat dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan Islam sebagai agama yang mayoritas, pemangku negeri ini masih takutkan Islam

Mereka Muslim, tapi Islamophobia, khawatir akan Islam seolah Islam itu sebab dari semua masalah yang terjadi, dan karenanya Islam itu dirasa harus disingkirkan dari kehidupan

Lihat saja ketika kasus penistaan agama terjadi, sebenarnya sederhana bahasannya, ketika Al-Qur’an dihina, kaum Muslim bereaksi, tapi oleh rezim disebut sebagai rencana makar

Semua hal dipandang dari sudut Islamophobia, aksi #BelaQuran dianggap menggoyang negara, ingin pemimpin Muslim dituduh anti-Pancasila, anti-kebhinekaan, anti-NKRI

Bagi rezim Islamophobia dan komplotannya, Islam selalu jadi biang masalah, selalu dituduh jadi sebab gejolak dalam masyarakat, ini yang kita lihat secara jelas

Mereka lupa, bahwa ummat terus-menerus berteriak pada penguasa, bukan karena mereka tak cinta negeri, bukan karena tak terima kebhinekaan, tapi karena ketidakadilan

Tapi para pemangku kewenangan terus menuduh, “ini makar dari kaum radikal”, “kita harus melawan cyber-jihad”, “ini kerjaan kaum fundamentalis agama”, dan sebagainya

Rezim ini tak pernah berkaca, tak pernah introspeksi, bahwa gejolak yang ada saat ini adalah karena kedzaliman yang terasa, karena ketidakadilan yang konsisten

Persis penista agama dan komplotannya, yang selalu menuduh yang berseberangan dengannya menggunakan isu SARA, anti-NKRI, anti-Pancasila, anti-kebhinekaan

Seolah bila tidak setuju dengan mereka, berarti pastilah jahat. Lupa bila manusia manapun takkan suka dengan kedzaliman, kekasaran, dan kekotoran lisan dan amalan

Bagaimana mungkin memperjuangkan Islam itu buruk? Padahal kita tahu negeri ini merdeka justru karena darah syuhada, sebab mereka tahu jihad membela tanah Muslim itu wajib

Bagaimana mungkin Islam jadi ancaman? Padahal Rasulullah begitu indah mencontohkan bagaimana saat Islam diterapkan, dan negeri ini tegak “Atas berkat rahmat Allah”?

Dalam sejarah, hanya yang dzalim yang takut akan datangnya Islam, sebab saat datang cahaya, maka lenyaplah kegelapan, ja’a al-haq, zahaqa al-bathil, itu firman Allah

Sedang mereka yang beriman takkan pernah takut dengan Islam, sebab Islamlah yang memberi arti hidup mereka, dan dengan Islam pula kematian mereka punya arti. (***)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.