Menko PMK Tinjau Penanganan Longsor Banjarnegara, Pemerintah Percepat Evakuasi dan Percepat Evakuasi

Obsessionnews.com - Penanganan darurat bencana tanah longsor di Banjarnegara mendapat perhatian langsung dari pemerintah pusat. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meninjau lokasi longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Banjarnegara, Selasa (18/11/2025), memastikan seluruh upaya evakuasi dan kebutuhan warga berjalan cepat dan terkoordinasi.
Menko PMK mengungkapkan bahwa Presiden segera memberi arahan agar penanganan dilakukan maksimal sejak kabar longsor di Majenang dan Banjarnegara diterima. Dalam tinjauannya, ia memaparkan kondisi lapangan yang masih sangat labil. Dari 28 korban yang diperkirakan tertimbun, satu ditemukan selamat dan satu meninggal, sementara 26 lainnya belum ditemukan. Retakan tanah terus melebar sehingga tim penyelamat bekerja dengan kewaspadaan tinggi.
Kondisi geologi yang belum stabil membuat alat berat belum dapat dikerahkan secara penuh. Sejumlah unit dari lokasi longsor di Majenang mulai digeser menuju Banjarnegara, disertai pendampingan ahli geologi untuk memastikan keamanan tim evakuasi. Selain itu, keberadaan embung di bagian atas lokasi longsor menjadi salah satu faktor yang harus dikendalikan dengan hati-hati.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang terlibat—BNPB, Basarnas, Kemensos, Kemenkes, Kemendagri, TNI–Polri, pemerintah daerah, dan relawan. Ia menegaskan dua fokus utama pemerintah: penyelamatan korban dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. Pemerintah daerah juga telah menyiapkan lahan untuk pembangunan hunian sementara, yang akan segera dikerjakan oleh BNPB.
Kepala BNPB Suharyanto menambahkan bahwa perbedaan kecepatan evakuasi antara Banjarnegara dan Majenang disebabkan kondisi tanah yang berbeda, bukan karena kurangnya dukungan. Upaya modifikasi cuaca dilakukan untuk mendukung percepatan pencarian manual maupun dengan peralatan pendukung.
Bupati Banjarnegara Amalia Desiana memastikan kebutuhan dasar para pengungsi—termasuk logistik, kesehatan, dan dukungan psikososial—telah terpenuhi. Pemerintah daerah juga menyiapkan dua hektare lahan untuk hunian sementara dan hunian tetap.
Longsor terjadi pada Sabtu (15/11/2025) setelah hujan intensitas tinggi mengguyur kawasan selama tiga jam. Sebanyak 917 warga mengungsi dan puluhan rumah terdampak berat. Pemerintah berkomitmen melanjutkan penanganan darurat secara terintegrasi hingga seluruh proses berjalan aman dan tuntas.





























