Taiwan Tertarik Eksplorasi Beyond Bali, Peluang Besar bagi Pariwisata Indonesia

Obsessionnews.com - Hasil survei terkini Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei mengungkapkan perkembangan positif bagi pariwisata Indonesia. Masyarakat Taiwan menunjukkan minat yang kuat tidak hanya pada destinasi klasik seperti Bali, tetapi juga mulai melirik keindahan Yogyakarta, Sumatra Utara, Kalimantan, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Survei yang dilakukan selama 2025 Asian Culture Festival di Taiwan Medical University ini mendapatkan 109 responden dari masyarakat umum dan mahasiswa Taiwan. Hasilnya menunjukkan pergeseran tren yang menggembirakan - wisatawan Taiwan tidak hanya tertarik pada wisata alam pantai, tetapi juga aktivitas hiking di pegunungan, serta wisata budaya dan sejarah.
"Hasil survei ini sangat membanggakan karena menunjukkan bahwa daya tarik Indonesia semakin beragam. Masyarakat Taiwan tidak hanya mengenal Bali, tetapi sudah mulai menjelajahi destinasi lainnya," ujar Kepala KDEI Arif Sulistiyo.
Yang lebih menggembirakan, durasi kunjungan yang diinginkan wisatawan Taiwan adalah 3-7 hari, yang memberikan peluang besar bagi berbagai daerah untuk menikmati dampak ekonomi dari kunjungan mereka. Lamanya durasi ini menunjukkan keinginan untuk eksplorasi yang lebih mendalam, bukan sekadar kunjungan singkat.
Dukungan positif juga datang dari performa perdagangan bilateral yang terus menguat. Pada periode Januari-Agustus 2025, nilai perdagangan Indonesia-Taiwan mencapai USD 6,79 miliar dengan surplus di pihak Indonesia. Kekuatan hubungan ekonomi ini dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk pengembangan pariwisata lebih lanjut.
Antusiasme terhadap budaya Indonesia juga terlihat selama festival, dimana stan budaya Indonesia menjadi pusat interaksi yang hidup antara mahasiswa Taiwan dan Indonesia. "Ini membuktikan bahwa soft culture kita memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat Taiwan," tambah Arif.
Dengan minat yang terus berkembang dan hubungan bilateral yang kuat, pariwisata Indonesia memiliki peluang emas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari Taiwan, sekaligus mendorong distribusi wisatawan ke berbagai daerah di luar Bali. Potensi ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia yang lengkap dan beragam.