Mendag Busan Bertolak ke Afrika Selatan, Bawa Misi Perdagangan Indonesia ke Forum G20

Mendag Busan Bertolak ke Afrika Selatan, Bawa Misi Perdagangan Indonesia ke Forum G20
Mendag Budi Santoso (Foto Dok. Istimewa)

Obsessionnews.com —Di tengah gejolak ekonomi global dan meningkatnya tensi proteksionisme antarnegara, Menteri Perdagangan Budi Santoso berangkat ke Afrika Selatan membawa misi besar: memastikan suara Indonesia tetap lantang di meja perundingan dunia. Ia dijadwalkan menghadiri G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) yang digelar pada 9–10 Oktober 2025 di Boardwalk Hotel, Gqeberha, sebuah kota pelabuhan yang menjadi episentrum diskusi ekonomi global tahun ini.

Pertemuan para menteri perdagangan dan investasi dari 20 kekuatan ekonomi dunia itu akan membahas arah kebijakan perdagangan internasional, investasi, serta reformasi sistem perdagangan multilateral agar lebih adil dan inklusif.
“Partisipasi Indonesia di forum G20 TIMM menjadi momentum penting untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai perdagangan global,”ujar Mendag Busan sebelum bertolak ke Gqeberha.

Dalam forum tersebut, Busan akan menyampaikan pandangan Indonesia atas tiga agenda prioritas Presidensi G20 Afrika Selatan. Pertama, pentingnya prinsip perdagangan dan pertumbuhan inklusif sebagai jalan keluar dari tekanan ekonomi global. Kedua, penguatan kerangka perdagangan dan investasi untuk mendorong industrialisasi dan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang. Dan ketiga, dukungan terhadap reformasi WTO agar lembaga ini lebih adaptif terhadap tantangan zaman, termasuk ekonomi hijau dan transformasi digital.

“Indonesia berpandangan, sistem perdagangan dunia harus mencerminkan semangat gotong royong global. Perdagangan yang adil tidak hanya memperkaya negara besar, tetapi juga membuka peluang bagi negara berkembang untuk tumbuh bersama,”tegasnya.

Selain menghadiri sidang pleno, Mendag Busan juga dijadwalkan hadir pada G20 Ministerial WTO Working Dinner untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pembahasan reformasi WTO. Ia juga akan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah mitra strategis seperti Afrika Selatan, Australia, dan Uni Emirat Arab, guna membahas penguatan kerja sama dagang, investasi, dan industri berkelanjutan.

Keikutsertaan Indonesia di forum ini menegaskan peran aktif negara dalam menjaga sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berimbang. Indonesia berkomitmen memperjuangkan sistem perdagangan yang tidak diskriminatif, berpihak pada kepentingan negara berkembang, serta mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan digital yang berkelanjutan.

“G20 adalah panggung strategis tempat masa depan ekonomi dunia dibicarakan. Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus menjadi pemain aktif, membawa ide, menawarkan solusi, dan memperjuangkan kepentingan nasional dengan elegan dan visioner,”ujar Busan.

G20 sendiri merupakan forum kerja sama ekonomi internasional yang terdiri atas 19 negara dan dua organisasi regional—Uni Eropa dan Uni Afrika—yang bersama-sama mewakili 85 persen PDB dunia, lebih dari 75 persen perdagangan internasional, serta dua pertiga populasi global. Dengan skala pengaruh sebesar itu, arah kebijakan yang dibahas di forum G20 akan berdampak langsung pada ekonomi dunia, termasuk Indonesia.

Kehadiran Mendag Busan ke Afrika Selatan bukan sekadar agenda rutin diplomasi ekonomi, melainkan perwujudan posisi Indonesia sebagai kekuatan menengah yang semakin disegani di kancah global. Melalui forum G20 TIMM 2025, Indonesia membawa semangat perdagangan yang lebih manusiawi, berkeadilan, dan berkelanjutan —semangat yang menempatkan kolaborasi, bukan kompetisi, sebagai inti dari masa depan ekonomi dunia. (Ali)