Menko PMK Ingatkan: TBC Lebih Mematikan dari Covid-19, Saatnya Jadi Prioritas Nasional

Obsessionnews.com – Di tengah hiruk-pikuk isu kesehatan global, sebuah fakta mencengangkan kembali mengemuka di ruang rapat lantai 14 Kemenko PMK, Jakarta, pada Senin (29/9/2025). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno membuka pertemuan dengan kalimat yang membuat ruangan seketika hening: “Kita sedang menghadapi darurat TBC.”
Tuberkulosis (TBC), penyakit yang kerap dianggap penyakit lama, ternyata masih menjadi ancaman nyata. Bahkan, data terbaru dari Global Tuberculosis Report 2024 menunjukkan bahwa jumlah kematian akibat TBC di dunia mencapai rata-rata 5 juta jiwa per tahun—lebih tinggi dibandingkan angka kematian akibat Covid-19. Indonesia pun berada di posisi kedua tertinggi setelah India, dengan 1,09 juta kasus dan 125 ribu kematian pada 2024.
“Ini masalah bangsa yang serius. Kalau Covid-19 bisa kita kendalikan dengan kepemimpinan yang kuat dan gerakan masif, seharusnya TBC pun bisa. Tetapi kita harus menempatkan penanganan TBC sebagai arus utama,” tegas Pratikno.
Dalam kesempatan itu, ia menghadirkan pakar kesehatan sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, untuk membagikan pengalaman Indonesia ketika menghadapi pandemi. Wiku menegaskan bahwa pola pengendalian TBC sebenarnya bisa meniru strategi saat melawan Covid-19: menciptakan suasana darurat, memperkuat koordinasi lintas sektor, hingga menggerakkan media dan masyarakat.
“Prakondisi yang paling penting adalah rasa darurat. Begitu ada kepemimpinan yang jelas, komando yang tegas, dan dukungan publik, maka TBC bisa dikendalikan. Kita sudah membuktikannya saat pandemi,” kata Wiku.
Pratikno menambahkan, langkah yang harus segera dilakukan meliputi kampanye publik dengan bahasa pop culture agar lebih mudah diterima masyarakat, memperluas kewajiban skrining, serta memastikan pengobatan pasien berjalan hingga tuntas. “Promosi kesehatan dan perubahan perilaku tetap jadi kunci,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, Kemenko PMK telah meminta Presiden agar isu TBC segera dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas), sehingga sinyal politik dan kebijakan nasional bisa selaras dengan gerakan di tingkat masyarakat.
“Harapan kami, ada gerakan besar, masif, seperti ketika kita melawan Covid-19. TBC tidak boleh lagi dianggap biasa, karena faktanya lebih mematikan dari pandemi yang pernah kita hadapi,” pungkas Pratikno. (Ali)