Kaspersky Luncurkan Teknologi Baru untuk Bikin Dunia Digital Lebih Aman

Obsessionnews.com – Dunia digital semakin sibuk, semakin kompleks, dan semakin penuh risiko. Dari aplikasi kantor yang bisa diakses publik hingga layanan cloud yang digunakan sehari-hari, semuanya bisa jadi pintu masuk empuk bagi para peretas. Menjawab tantangan ini, Kaspersky meluncurkan teknologi terbaru bernama External Attack Surface dalam layanan Digital Footprint Intelligence (DFI).
Teknologi ini ibarat cermin besar yang memperlihatkan semua celah keamanan yang mungkin dilihat peretas dari luar. Jadi, sebelum penyerang menemukan titik lemah, tim keamanan perusahaan sudah bisa lebih dulu mengidentifikasi dan menutupinya.
Mengapa ini penting? Berdasarkan laporan Kaspersky, pada 2024 lalu serangan siber paling banyak berasal dari aplikasi yang bisa diakses publik. Parahnya lagi, sebagian besar kerentanan yang dipakai peretas sebenarnya sudah diketahui lebih dari setahun sebelumnya. Artinya, banyak organisasi masih lalai memperbarui sistem mereka.
Melalui modul External Attack Surface, perusahaan bisa tahu aset digital apa saja yang terekspos ke internet, mana yang rentan, serta bagaimana prioritas perbaikannya. Tidak hanya itu, modul ini juga menyimpan data historis sehingga memudahkan tim IT melacak perubahan, menyelidiki insiden di masa lalu, hingga memahami pola ancaman dalam jangka panjang.
“Tim keamanan hari ini menghadapi tekanan luar biasa untuk menjaga perimeter digital yang terus berkembang. Dengan modul ini, kami membantu mereka melihat apa yang dilihat peretas, sekaligus memberi rekomendasi nyata untuk menutup celah dan memperkuat pertahanan,” jelas Yuliya Novikova, Head of Digital Footprint Intelligence di Kaspersky.
Langkah yang bisa dilakukan beragam, mulai dari menambal sistem yang usang, mengamankan aset lewat VPN, hingga mengatur ulang kata sandi yang sudah bocor. Semua dibuat sesederhana mungkin agar organisasi bisa bergerak cepat dari deteksi ke solusi.
Dengan tambahan fitur ini, Kaspersky ingin menegaskan bahwa keamanan digital bukan hanya soal bereaksi ketika serangan datang, tetapi juga tentang membangun pertahanan proaktif. Semacam “mengunci pintu sebelum maling masuk” – sederhana, tapi krusial. (Ali)