Perayaan Harmoni 2025: Mendag Busan Luncurkan UKM Pangan Award Goes to Modern Retail untuk Perkuat Pasar Domestik

Perayaan Harmoni 2025: Mendag Busan Luncurkan UKM Pangan Award Goes to Modern Retail untuk Perkuat Pasar Domestik
Mendag Busan Pada Perayaan Harmoni 2025 ( Foto Dok. Humas Kemendag)

Obsessionnews.com  Perayaan Hari Ritel Modern Indonesia (Harmoni) 2025 menjadi panggung penting bagi sinergi pemerintah, pelaku usaha, dan UMKM pangan nasional. Pada momen yang berlangsung di Hero Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (15/8), Menteri Perdagangan Budi Santoso secara resmi meluncurkan program “UKM Pangan Award Goes to Modern Retail”, sebuah terobosan yang membuka akses lebih luas bagi UMKM pangan untuk masuk ke jaringan ritel modern.

Program ini bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan pintu gerbang bagi UMKM pangan binaan Kementerian Perdagangan agar produknya dapat dipasarkan di pusat perbelanjaan modern, sekaligus memperkuat rantai pasok dalam negeri. Sebagai langkah awal, Kemendag menggandeng Hero Supermarket sebagai mitra strategis pertama.

“Terima kasih kepada HIPPINDO dan Hero Retail Nusantara yang telah menjadi mitra penting dalam kolaborasi ini. Sinergi pemerintah, pelaku ritel modern, dan UMKM menjadi kunci memperkuat pasar domestik sekaligus menciptakan jalur pemasaran yang berkelanjutan bagi produk lokal,” ujar Mendag Budi Santoso dalam sambutannya.

Sejak pertama kali digagas melalui ajang UKM Pangan Award yang rutin digelar tiap Oktober bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI), program ini berhasil melahirkan banyak produk pangan berkualitas. Tahun ini, sebanyak 22 UMKM dengan 79 jenis produk pangan berhasil lolos kurasi ketat dan resmi masuk ke jaringan Hero Supermarket.

“Proses kurasi bukan hal instan. Produk yang masuk telah melalui seleksi juri, uji kualitas, standar kemasan, hingga keamanan pangan. Artinya, ketika produk UMKM tampil di ritel modern, kualitasnya sudah terjamin dan memiliki daya saing,” tegas Mendag.

Ia menambahkan, capaian ini menunjukkan perubahan besar dalam ekosistem ritel modern. Bila dulu pemerintah menetapkan kewajiban ritel menyerap minimal 30 persen produk lokal, kini kontribusi produk lokal di rak-rak ritel modern sudah melampaui 80 persen. “Ini menandakan produk lokal semakin dipercaya, diminati, dan mampu bersaing dengan merek global,” ungkapnya.

Program ini tidak berhenti di pasar domestik. Menurut Mendag, UMKM pangan yang sudah menembus ritel modern otomatis memiliki peluang lebih besar untuk merambah pasar ekspor. Melalui program UMKM BISA Ekspor (Berani Inovasi, Siap Adaptasi), Kemendag memfasilitasi pelaku usaha untuk memperluas pasar dengan dukungan 46 perwakilan perdagangan di 33 negara.

“Setiap hari UMKM bisa mempresentasikan produk kepada perwakilan perdagangan kami. Buyer potensial akan dicari dan UMKM akan difasilitasi hingga tahap negosiasi. Jadi, masuk ritel modern bukan akhir, tapi awal menuju pasar global,” jelas Mendag.

Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menegaskan pihaknya siap menjadi jembatan antara UMKM dan jaringan ritel modern. Menurutnya, kolaborasi ini adalah bentuk tanggung jawab moral sekaligus bisnis.

“Kami mendukung penuh UKM Pangan Award Goes to Modern Retail. Program ini hasil kurasi bersama antara Kemendag dan HIPPINDO. Kami ingin memastikan UMKM pangan bisa berkembang dan menjadi bagian penting dari rantai pasok ritel modern di Indonesia,” ujarnya.

Senada, Presiden Direktur Hero Supermarket, Ipung Kurnia, menyampaikan kebanggaan Hero menjadi mitra pertama. “Hero berkomitmen mendukung UMKM pangan binaan Kemendag. Kami percaya produk lokal mampu bersaing dan diminati konsumen, asalkan diberikan akses dan ruang yang layak,” tutur Ipung.

Data Statista (2025) menunjukkan, pasar makanan dan minuman (mamin) Indonesia diproyeksikan tumbuh signifikan lima tahun ke depan, dari USD 253,71 miliar pada 2025 menjadi USD 353,86 miliar pada 2030, atau naik sekitar 39,5 persen per tahun. Kategori makanan ringan bahkan diprediksi tumbuh paling pesat, mencapai 60,5 persen.

Melihat potensi itu, Mendag menegaskan perlunya Program Pengamanan Pasar Dalam Negeri untuk memastikan pasar yang besar ini diisi produk lokal berkualitas. Upaya ini mencakup pendampingan sertifikasi, peningkatan mutu kemasan, serta penguatan merek dan branding.

“Kalau kita tidak bergerak cepat, pasar yang besar ini justru dikuasai produk impor. Karena itu, strategi penguatan daya saing produk lokal adalah prioritas pemerintah,” tegas Mendag.

Selain memperkuat pasar fisik, pemerintah juga mendorong transformasi perdagangan hibrida (omnichannel) yang mengintegrasikan luring dan daring. Mendag mengungkapkan, pasar rakyat kini sudah mulai melayani transaksi daring melalui platform digital.

“Sekarang pasar rakyat tidak hanya terlihat sepi dari kunjungan, tetapi transaksi tetap berjalan secara online. Ini bukti bahwa transformasi perdagangan sudah menyentuh akar rumput,” katanya.

Acara Harmoni 2025 yang juga digelar di Sarinah, Jakarta dan AZKO IBCC Bandung, turut dihadiri Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja, pejabat lintas kementerian, serta perwakilan daerah. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan ikut hadir secara fisik di Bandung, sementara beberapa tokoh bergabung secara daring.

Kolaborasi lintas sektor ini menegaskan bahwa penguatan pasar domestik bukan sekadar agenda pemerintah, melainkan gerakan nasional yang melibatkan berbagai pihak.

Pada akhirnya, peluncuran UKM Pangan Award Goes to Modern Retail tidak hanya tentang menambah etalase produk lokal di rak ritel modern, melainkan bagian dari upaya membangun ketahanan pangan nasional yang inklusif. Dengan pasar domestik yang terus tumbuh, serta dukungan kuat dari pemerintah, asosiasi, dan ritel modern, UMKM pangan Indonesia kini berada di jalur yang lebih strategis untuk berkembang, baik di dalam negeri maupun kancah internasional.  (Ali)