Peluang Kerja Terbuka di Rusia, Kemendag Dorong Ekspor Jasa Indonesia

Obsessionnews.com – Pasar tenaga kerja Rusia mulai terbuka lebar bagi pekerja terampil asal Indonesia. Permintaan tinggi datang dari berbagai sektor industri, mulai dari garmen, tekstil, pertanian, pabrik besi dan baja, hingga industri makanan. Selain itu, sektor jasa perhotelan serta industri berat juga tengah mencari tenaga housekeeper dan teknisi pengelasan.
Peluang tersebut mengemuka dalam rangkaian pertemuan bisnis Atase Perdagangan (Atdag) RI Moskow, Ardianto Mahdi Wibowo, dengan dua agensi tenaga kerja besar Rusia: Reale Inter Invest Group (5/8) dan Interstate Migration Center (IMC) (7/8).
Reale Inter Invest, salah satu agensi perekrutan terbesar di Rusia, menyatakan minat besar untuk bermitra dengan Indonesia. Perwakilannya, Sergey Pleshkov, bahkan menegaskan rencana membuka cabang di Indonesia.
“Untuk mengembangkan lini bisnis, kami akan mendirikan Reale Inter Invest di Indonesia agar dapat menyeleksi tenaga kerja sesuai standar perusahaan Rusia,” kata Pleshkov.
Langkah ini diharapkan memperlancar jalur kerja sama dengan agensi penyalur tenaga kerja di Indonesia sekaligus membuka akses lebih besar bagi pekerja Indonesia menembus pasar Rusia.
Sementara itu, pertemuan dengan IMC membahas rencana penyelenggaraan business matching pada September 2025. Agenda ini diinisiasi Kementerian Perdagangan RI, menghadirkan perusahaan dan agensi penyedia tenaga kerja Indonesia dengan mitra serupa di Eropa.
Perwakilan IMC, Sergey Tkachuk, menyambut baik langkah tersebut. “Tentu ini kesempatan baik bagi kami agar dapat segera terhubung dengan perusahaan dan agensi tenaga kerja dari Indonesia,” ujarnya.
IMC sendiri dikenal sebagai lembaga dengan jaringan luas di Rusia yang menangani seleksi, rekrutmen, hingga dokumentasi pekerja asing.
Ardianto menjelaskan, mekanisme perekrutan di Rusia berawal dari permintaan perusahaan kepada agensi penyalur. Selanjutnya, agensi mengajukan kuota tenaga kerja asing kepada pemerintah Rusia untuk memperoleh persetujuan resmi.
“Permintaan pasar ini merupakan peluang besar yang perlu kita manfaatkan, bukan hanya untuk memperluas lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia, tetapi juga untuk meningkatkan ekspor jasa,” tegas Ardianto.
Optimisme terhadap meningkatnya arus tenaga kerja Indonesia ke Rusia juga sejalan dengan rencana penandatanganan Indonesia–Eurasian Economic Union (EAEU) Free Trade Agreement (FTA) pada akhir 2025. Kesepakatan ini diperkirakan akan memperkuat hubungan dagang dan investasi kedua negara.
Selain itu, Rusia tengah membangun kepercayaan global melalui forum-forum ekonomi internasional yang rutin digelar di kota besar seperti Moskow dan St. Petersburg. Kehadiran kepala negara, termasuk dari Indonesia, semakin mempererat hubungan bilateral.
Kinerja perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif. Pada Januari–Juni 2025, nilai ekspor Indonesia ke Rusia mencapai USD 998 juta, melonjak 43,76% dibanding periode sama tahun lalu. Sedangkan impor dari Rusia tercatat USD 1,68 miliar.
Secara total, perdagangan Indonesia–Rusia periode tersebut mencapai USD 2,68 miliar, atau naik 52,37% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai USD 1,75 miliar.
Dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja terampil di Rusia, sektor jasa Indonesia memiliki peluang besar untuk memberikan kontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Ekspor jasa adalah frontier baru perdagangan kita. Dengan dukungan pemerintah, dunia usaha, dan agensi perekrutan yang kredibel, kita bisa menempatkan tenaga kerja Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai pasok global,” tutup Ardianto. (Ali)