Mendag Busan Raker Dengan Komisi VI DPR RI Dorong Penguatan Ekonomi Rakyat Lewat Tambahan Anggaran 2026

Mendag Busan Raker Dengan Komisi VI DPR RI Dorong Penguatan Ekonomi Rakyat Lewat Tambahan Anggaran 2026
Mendag Busan raker bersama komisi VI DPR RI pada Rabu (16/7/2025) (Foto Dok. Humas Kemendag RI)

Obsessionnews.com — Menteri Perdagangan Budi Santoso atau akrab disapa Mendag Busan memaparkan arah kebijakan strategis Kemendag dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (16/7/2025). Fokus utama pembahasan adalah pengajuan tambahan anggaran Tahun 2026 sebesar Rp886,64 miliar yang diprioritaskan untuk penguatan program-program strategis nasional.

Dalam sambutannya, Mendag Busan menegaskan bahwa dukungan anggaran merupakan kunci untuk mencapai target perdagangan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. “Kami optimistis bahwa dengan alokasi anggaran yang tepat, serta dukungan kebijakan dan kolaborasi lintas sektor, Kemendag mampu meningkatkan daya saing perdagangan, memperluas pasar ekspor, serta memberdayakan UMKM menuju transformasi ekspor melalui program UMKM BISA Ekspor,” ujar Mendag.

Tambahan anggaran tersebut dirinci untuk belanja operasional sebesar Rp272,59 miliar dan belanja nonoperasional sebesar Rp614,06 miliar. Dengan tambahan ini, total anggaran Kemendag 2026 meningkat menjadi Rp1,99 triliun.

Salah satu perhatian utama dalam Raker adalah penguatan pasar rakyat sebagai pusat ekonomi kerakyatan. Mendag Busan menyampaikan bahwa revitalisasi pasar rakyat menjadi program strategis yang mendukung pembangunan inklusif di tingkat daerah. Sejak 2019, Kemendag mencatat 404 usulan revitalisasi dari 194 pemerintah daerah dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp2,42 triliun. Namun, keterbatasan fiskal membuat sebagian besar usulan tersebut belum terealisasi.

“Kami mendorong kolaborasi lintas kementerian dan pemerintah daerah agar pasar rakyat tidak hanya direnovasi secara fisik, tetapi juga diperkuat secara sistemik. Oleh karena itu, kami juga mengembangkan program-program nonfisik seperti digitalisasi pasar, Gernas Mapan (Gerakan Membersihkan Pasar Nusantara), KKN Penggerak Muda Pasar Rakyat, serta Aktivasi Pasar,” jelas Mendag.

Menurutnya, pasar rakyat yang bersih, modern, dan terintegrasi digital akan lebih kompetitif dan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas. Dalam konteks ini, Kemendag tidak hanya bertindak sebagai regulator tetapi juga fasilitator transformasi.

Raker juga diwarnai dukungan positif dari Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI, Subardi, secara khusus menyoroti pentingnya mempercepat realisasi anggaran revitalisasi pasar rakyat. Ia mendorong Kemendag agar program tersebut diarahkan ke daerah-daerah yang paling membutuhkan dan berdampak langsung bagi masyarakat kecil.

“Kami mendorong Kemendag agar dalam pelaksanaan revitalisasi pasar, tidak terjadi diskriminasi antardaerah. Fokuskan pada pasar rakyat yang strategis dan benar-benar memerlukan pembenahan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegas Subardi.

Selain revitalisasi pasar rakyat, Kemendag juga terus mendorong perluasan pasar ekspor, khususnya untuk UMKM. Melalui program UMKM BISA Ekspor, pemerintah menargetkan peningkatan kontribusi UMKM dalam perdagangan internasional, seiring dengan penguatan brand lokal dan perluasan akses ke pasar global.

Mendag menekankan bahwa penguatan pasar domestik juga menjadi prioritas utama. Salah satu langkah konkret adalah pengamanan perdagangan dalam negeri melalui penegakan perlindungan konsumen, pengawasan distribusi barang, dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan harga.

Dengan komitmen kuat untuk transformasi sektor perdagangan, Kemendag berharap dukungan Komisi VI DPR RI terus mengalir, baik dalam bentuk legislasi maupun alokasi anggaran. Mendag Busan menutup Raker dengan ajakan untuk terus memperkuat kerja sama dalam menjadikan perdagangan nasional sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.  (Ali)