Was-was Arus Balik

Was-was Arus Balik
Pemerintah dan aparat diminta tak lengah mengawal arus balik Lebaran 2025. (Ilustrasi/X)


Obsessionnews.com –Arus mudik yang berlangsung mulus diharapkan serupa dengan penanganan arus balik. Pemerintah dan jajaran diharapkan mampu mengawal arus balik Lebaran 2025.

Jumlah kecelakaan yang terjadi pada arus mudik turun menjadi 1.477 (31,37 persen) dari 2.152 pada 2024. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam pengelolaan dan rekayasa lalu lintas selama musim mudik. Tak hanya angka kecelakaan, jumlah korban meninggal dunia juga tercatat menurun sekitar 233 orang (32 persen), dari 324 dibanding 2024. 

Baca Juga:
Jumlah Pemudik Naik Pesawat dan Bus Melonjak, Kereta Api Turun

Anggota Komisi III DPR Lola Nelria Oktavia menekankan bahwa angka kecelakaan yang masih ada menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut dan peningkatan di sektor-sektor tertentu guna memastikan keselamatan pada arus balik. "Penting untuk terus meningkatkan efektivitas rekayasa lalu lintas seperti sistem contraflow, one way, dan ganjil-genap yang harus disesuaikan secara dinamis dengan situasi lapangan," ujar Lola dalam keterangannya, Rabu (2/4).

Penerapan sistem yang fleksibel dan responsif terhadap perkembangan jumlah kendaraan di jalur utama sangat penting untuk mengurai kemacetan yang berpotensi memicu kecelakaan. Rekayasa lalu lintas yang baik akan meminimalkan titik-titik kemacetan, terutama di jalur-jalur padat, serta mengurangi stres pengemudi.

Selain rekayasa lalu lintas, Lola juga menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas di rest area sepanjang jalur mudik dan arus balik. Menurutnya, rest area yang nyaman dan memadai sangat dibutuhkan pengemudi yang lelah setelah perjalanan jauh.

Baca Juga:
Alarm untuk Pemerintah: Jutaan Warga Tak Mampu Mudik!

“Rest area yang nyaman dan lengkap dengan fasilitas istirahat yang memadai dapat membantu pengemudi untuk beristirahat dengan baik, mengurangi potensi kecelakaan akibat kelelahan," tambah Legislator Fraksi Partai Nasdem ini.

Lola menuturkan, Koordinasi yang lebih intensif antar instansi terkait juga diharapkan menjadi bagian dari solusi untuk meminimalisir kecelakaan. Kerja sama antara kepolisian, dinas perhubungan, dan pihak terkait harus semakin diperkuat untuk menghadapi situasi darurat dengan cepat dan efektif.

Lebih lanjut, Lola juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi untuk mengoptimalkan pengelolaan arus lalu lintas. Dengan adanya aplikasi navigasi dan informasi lalu lintas yang real-time, pengemudi dapat memilih rute yang lebih lancar, menghindari titik kemacetan, dan meminimalkan risiko kecelakaan.

“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus balik Idul Fitri 2025 dapat berlangsung dengan lebih lancar dan aman. Penurunan angka kecelakaan dapat terus ditekan,”ujar legislator dapil Jabar XI ini. (Erwin)