Pilkada 2024: PDIP Masih Punya Tanduk, Jokowi Memudar

Obsessionnews.com - Hasil Pilkada 2024 dianggap memberi bukti bahwa pengaruh mantan Presiden Jokowi sudah memudar. Sementara PDIP yang dikeroyok setelah nyaris gagal mengusung calon pada pilgub, masih memiliki tanduk karena meraih kemenangan di 14 provinsi dan 239 kabupaten/kota.
Pandangan tersebut disampaikan mantan Menko Polhukam Mahfud MD dalam program “Terus Terang” yang tayang pada kanal Youtube Mahfud MD Official, Selasa (3/12) malam. Mahfud memaklumi adanya anggapan pilkada menjadi tarung antara Jokowi dengan PDIP atau Jokowi dengan Megawati karena prakondisi pasca-Pilpres 2024.
Baca Juga:
Jateng Masih Kandang Banteng, Puan: Silakan Nilai Sendiri...
“Saya memaklumi ada suara seperti itu karena prakondisi yang timbul terutama pada pilpres kemarin,” kata Mahfud.
“Tetapi melihat data sebenarnya, tidak seperti yang diduga banyak orang. Pak Jokowi masih dominan, PDIP tumbang, terpuruk. Kalau menurut data, endak lho. PDIP kalau menurut saya hebat, dia dalam situasi yang dianggap begitu, masih menang di 14 provinsi calon-calonnya. 14 provinsi dari 37 (provinsi). Bayangkan itu,” sambung Mahfud ,yang pada Pilpres 2024 diusung PDIP sebagai cawapres untuk Capres Ganjar Pranowo.
Menurutnya, pengaruh Jokowi hanya terlihat di Jateng dan Sumut. Di Jateng, Jokowi turun langsung mengampanyekan Luthfi-Taj Yasin. Sedangkan di Sumut, Mahfud menyinggung ada alat yang didorong untuk memenangkan Bobby Nasution.
Baca Juga:
Prabowo Turun Tangan karena Jokowi di Jateng Sudah Tak Nendang?
Sekalipun PDIP gagal pada tingkat provinsi, lanjut Mahfud, tetapi meraih kemenangan pada 19 kabupaten/kota di Jateng. Kendati kalah, paslon Andika-Hendi rupanya mampu meraih 40 persen suara.
“Memang terasa ada pengaruh Pak Jokowi di Jawa Tengah karena dia kampanye langsung,” kata Mahfud.
Mantan Ketua MK menolak anggapan kalau Jokowi memiliki pengaruh sehingga Dedi Mulyadi menang di Jabar. Begitu pula dengan kemenangan Khofifah di Jatim. Dia menganggap Dedi dan Khofifah sudah jaminan menang karena tingginya popularitas dan elektabilitas masing-masing tokoh.
Baca Juga:
Quick Count Pilkada 2024: Kalah di Jakarta, KIM Plus Kuasai Sumut-Jateng
Raihan Pilgub Jakarta turut menjadi indikator bahwa pengaruh Jokowi sudah tak nendang. “Apalagi di Jakarta, tidak terasa hasilnya. Sudah ada (dukungan) Pak Prabowo juga,” kata Mahfud.
Dikatakan, capaian yang didapatkan PDIP tak lepas dari putusan MK yang mengoreksi aturan ambang batas pada pilkada. Dirinya menganggap MK sudah menunjukkan taji dalam mengawal demokrasi.
Mahfud menilai, konfigurasi politik setelah pilkada menunjukkan kuatnya Gerindra, bukan Jokowi. “Yang menang-menang itu Gerindra sehingga menurut saya sekarang ini yang kuat Partai Gerindra dan ini konsekuensi pilpres,” tuturnya. (Erwin)