AHY Bertemu Puan, Anies Ditinggalkan?

Catatan Sahrudi (Obsession Media Group) Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Plataran GBK Jakarta, Minggu 18 Juni 2023, masih menyisakan banyak pertanyaan dan spekulasi. Apa saja yang dibahas mereka? Mungkinkah pertemuan ini akan mengganggu soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon Presiden RI dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024? Seperti diketahui KPP terdiri dari Partai Demokrat, Partai NasDem dan PKS. Kalau pertanyaannya apa yang dibahas AHY dan Puan? Tentu mereka dan plus segelintir elite kedua partai itu yang tahu. Tapi pastilah publik mahfum kalau dua orang politisi bertemu di tahun politik tentunya dialog mereka mengarah pada tendensi politik juga. Meski keduanya mengakui hal itu sebagai silaturahmi semata. Lalu, kalau pertanyaannya apakah pertemuan itu akan bermuara pada hengkangnya Partai Demokrat dari KPP dan meninggalkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden? Hanya waktu yang akan menjawab kelak. Tapi kalau boleh menganalisis secara ringan, hal itu bisa saja terjadi atau tidak terjadi. Namun, kalau itu terjadi maka baik bagi Partai Demokrat (PD) maupun PDI Perjuangan (PDIP) akan besar risikonya. Karena anggapan bahwa pertemuan keduanya sebagai upaya menggagalkan pencapresan Anies Baswedan akan terlihat terang benderang. Ini bisa menjadi preseden buruk bagi demokrasi ke depan serta berakibat negatif bagi PD karena akan dianggap sebagai partai yang tidak konsisten. Tapi mudah-mudahan pertemuan AHY-Puan tak lebih sebagai upaya dialog politik menuju pemilu, bukan untuk menggagalkan seseorang yang ingin maju sebagai capres. Karena upaya-upaya menggagalkan pencapresan juga sebagai bentuk pelanggaran etika politik karena menghapus peluang salah satu capres dengan cara politik non-elektoral. Lebih dari itu, mari berbaik sangka kalau pertemuan dua politisi muda ini jauh dari kepentingan pragmatis dan praktis. Semoga seperti dikatakan AHY, bahwa pertemuan itu sebagai bentuk rekonsiliasi politik. Di mana sebelumnya kedua partai itu sempat saling berseteru. "Saya tak ingin membahas masa lalu tapi hadirnya kami berdua mudah-mudahan menjadi oase," ujar anak Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Memang, bahwa politik itu sering kali menempatkan seseorang atau partai dalam posisi sikap yang berbeda. Tapi, persahabatan AHY dan Puan mudah-mudahan menjadi bentuk yang baik. ***