Polres Depok Usut Penipuan dengan Modus Menawarkan Pekerjaan Part Time Secara Online

Polres Depok Usut Penipuan dengan Modus Menawarkan Pekerjaan Part Time Secara Online
Obsessionnews.com - Polres Metro Depok, Jawa Barat, tengah mengusut penipuan dengan modus menawarkan pekerjaan part time atau paruh waktu secara online. Korban penipuan tersebut seorang perempuan berinisial SN yang mengalami kerugian hingga puluhan juta Rupiah. "Sedang ditindaklanjuti dalam proses penyelidikan Satreskrim Polres Metro Depok," ujar Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Fitri, Selasa (9/5/2023). Dia menjelaskan, kasus penipuan ini berawal saat SN mendapat pesan WA yang menawarkan pekerjaan paruh waktu hanya dengan memencet like dan subscribe video YouTube. Baca juga: Polisi Olah TKP Kasus Penembakan di Gedung MUI "Jika sudah menyelesaikan tiga tugas akan diberikan komisi sebesar Rp15 ribu. Setelah korban setuju kemudian diundang ke dalam grup Telegram dan di dalam korban melakukan tugasnya sebanyak lima kali," tuturnya. Dari keterangan korban, pelaku akan memberikan komisi setelah tugas keenam. Namun, korban wajib deposit terlebih dulu maksimal Rp500 ribu dengan reward 20 persen. Hal itu terus berlanjut dan komisi dapat dicairkan hingga tugas ke-8. "Tiba di tugas yang ke-9 korban harus deposit terlebih dahulu jika ingin melanjutkan tugasnya dan korban memilih deposit sebesar Rp2.558.000 ke dalam aplikasi tersebut," terangnya. Setelah deposit korban dimasukkan kembali ke dalam grup telegram yang hanya berisi 5 orang berikut admin dan peraturan di dalam grup. Menurut Firti, jika peserta dalam grup tersebut tidak melanjutkan tugas maka komisi yang dijanjikan tidak bisa dicairkan. SN pun mengerjakan tugas memberi bintang dan review pada lokasi via google maps, namun komisi tidak bisa dicairkan ke dalam aplikasi. Baca juga: Polisi Selidiki 359 Orang Atas Penipuan Merugikan lebih Dari Rp104,552 Miliar Terlapor menjanjikan bahwa komisi baru bisa dicairkan ketika korban kembali mengerjakan tugas berikutnya, korban diminta untuk deposit sebesar Rp3.700.000 jika ingin melanjutkan tugasnya. "Setelah korban kembali deposit dan mengerjakan tugas ternyata komisi yang dijanjikan juga belum bisa dicairkan, terlapor masih beralasan akan bisa dicairkan ketika korban melakukan tugas berikutnya. Tak sampai disitu, SN diminta untuk kembali deposit sebesar Rp14.700.000 untuk dapat mencairkan komisi sebelumnya dan melanjutkan tugas. Namun, SN belum kunjung dapat mencairkan komisi hingga diminta deposit kembali sebesar Rp30.000.000 untuk melanjutkan tugasnya. "Setelah itu korban sadar bahwa korban sudah menjadi korban penipuan dan pada tanggal 3 Mei 2023 korban mendatangi Polres Metro Depok untuk membuat laporan polisi," pungkasnya. (Poy)