Ayu Widyaningrum Percaya Keluarga Merupakan Kunci Kesuksesan dalam Berkarier

Ayu Widyaningrum Percaya Keluarga Merupakan Kunci Kesuksesan dalam Berkarier
Obsessionnews.com - Banyak perempuan menyikapi bahwa karier dan keluarga adalah pilihan. Namun, bagi perempuan yang kuat, cerdas, dan berani, baik karier maupun keluarga bukanlah sebuah pilihan, karena yakin dan berusaha secara maksimal untuk bisa menjalankan keduanya dengan seimbang. Memang ini bukanlah hal yang mudah diraih, karena itulah hanya perempuan pantang menyerah yang mampu menjalankannya. Seperti yang dialami oleh owner dari Widya Esthetic Clinic, dr. Ayu Widyaningrum, MM, Master of AAM dan Master of IBAMS. Dia mempercayai bahwa keluarga adalah kunci kesuksesan dalam berkarier. Dia tak pernah putus asa untuk meraih keberhasilan dalam keluarga dan pekerjaan. Seperti di bulan suci Ramadan menjadi momentum baginya untuk menyatukan keluarga dalam kebersamaan yang di hari-hari biasa kerap tidak bisa dilakukan, karena kesibukan bekerja. "Ketika malam Ramadan menjelang, keluarga melakukan salat tarawih berjamaah, baik di rumah atau di masjid akan terasa betapa indahnya sebuah kebersamaan di bulan suci," ujar Ayu dikutip dari majalah Women's Obsession, Kamis (20/4/2023). Tak hanya itu, Idulfitri pun kemudian menjadi puncak ibadah puasa bulan suci Ramadan. Dihayati sebagai Hari Kemenangan, Idulfitri menghadirkan kebahagiaan tersendiri bagi Ayu dan keluarga, karena menjadi momen berkumpul dengan keluarga serta kerabat. Bersama sang suami Edwin Asis Mail, Ayu selalu berbagi peran dalam menjalani kehidupan rumah tangga sehari-hari, termasuk ketika bulan puasa. “Di Bulan Ramadan ini saya buka praktek di klinik sampai jam 5 sore. Setelah itu, biasanya saya menyiapkan menu berbuka puasa bersama anak-anak, dan berdiskusi terlebih dahulu mengenai hidangan yang diinginkan. Atau misalnya, jika hendak makan di tempat lain, kita saling berkoordinasi mencari restoran yang diinginkan untuk berbuka puasa. Dan yang menjadi tantangan adalah saat membangunkan kelima anak-anak kami untuk sahur, mereka sering susah bangun, bahkan terkadang mereka bisa makan sambil tidur,” ungkap Ayu seraya tersenyum. Dalam berumah tangga menurutnya memang dibutuhkan team work yang solid dan komunikasi terbuka. “Misalnya, saat terpaksa harus lembur, saya akan meminta tolong suami untuk membantu mengurus anak-anak, seperti mandi, makan, dan belajar. Ketika pulang saya bergantian meluangkan waktu bersama anak-anak, mengecek apa saja kegiatan yang mereka lakukan seharian dan membantu tugas sekolah yang belum selesai. Setelah itu, baru saya me time dan menyempatkan diri berbagi cerita bersama suami,” tuturnya. Momen ketika salat subuh dan tarawih bersama sama dan salat Idulfitri di hari raya menjadi kegiatan yang membahagiakan bagi Ayu sekeluarga. Dia bersyukur putra-putranya rajin menjalankan salat lima waktu dan salat sunah, tanpa harus dipaksa melakukannya. “Salah satu putra saya pernah bertanya sesuatu yang membuat saya tersentak dan sedih. Jika suatu saat nanti Mama tidak ada lalu ingin bertemu di surga, bagaimanakah caranya? Saya pun menjawab kuncinya adalah rajin salat dan menjadi anak yang saleh, kemudian doakan Mama agar masuk surga dan kita pasti bersama-sama kembali,” ujar Ayu dengan nada terharu. Mengajarkan kelima anaknya, agar menjadi anak saleh dan tidak lupa melaksanakan salat lima waktu memang bukanlah hal yang mudah. Anak-anak zaman sekarang tidak cukup diingatkan dengan kata-kata, namun harus dipraktikkan. “Biasanya mereka akan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua. Jadi, saat kita berbuat baik dan mereka bertanya mengapa melakukannya. Kita perlu menjelaskan bahwa dalam kehidupan ini kita tidak boleh lupa bersembahyang, peduli akan sesama, mengucapkan syukur, dan berbagi," pungkasnya. (Poy)