Turis Dideportasi dari Bali karena Foto Setengah Telanjang di Gunung Suci

Seorang turis Rusia telah dideportasi dari Bali setelah foto semi telanjang yang dia ambil di atas gunung suci menjadi viral dan memicu perdebatan publik yang panas tentang perilaku buruk turis di pulau itu. Dilansir CNN, Kamis (6/4/2023), warga negara Rusia berusia 24 tahun, yang diidentifikasi oleh otoritas imigrasi Bali sebagai Yuri Chilikin, dideportasi pada Selasa, 4 April ke Moskow melalui Dubai, kata para pejabat dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu. Foto yang dirilis pihak imigrasi memperlihatkan Chilikin yang mengenakan tas punggung dan memegang secangkir kopi saat dikawal petugas di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar selama proses deportasi. “Silahkan nikmati Bali dengan mentaati peraturan. Jika melakukan pelanggaran, kami tidak segan-segan menindak tegas,” kata juru bicara Barron Ichsan. Chilikin juga telah dilarang masuk ke Indonesia setidaknya selama enam bulan karena insiden tersebut, tambahnya. Chilikin adalah salah satu dari segelintir turis Rusia yang menjadi berita utama karena perilaku tidak pantas di pulau liburan populer Indonesia itu. Dia telah memposting foto dirinya di Instagram telanjang dari pinggang ke bawah di Gunung Agung, puncak tertinggi di Bali dan tempat suci keagamaan. Penduduk setempat – yang mayoritas beragama Hindu – percaya bahwa gunung tersebut melambangkan dewa Siwa dan diperlukan izin bagi siapa saja yang ingin mendakinya. Menyusul serangan balik, Chilikin menghapus foto yang menyinggung dari halamannya, menggantinya dengan video permintaan maaf. “Tidak ada alasan untuk tindakan saya. Satu-satunya hal yang menyebabkan apa yang terjadi adalah ketidaktahuan pribadi saya,” katanya. “Agung adalah simbol sakral bagi orang Bali. Setelah mempelajari budaya dan agama Bali, saya menyadari kesalahan saya.” Dia juga merinci “upacara persembahan kepada para Dewa” yang berlangsung pada tanggal 2 April. “Saya berpartisipasi sebaik mungkin, saya menepati janji saya,” katanya, menceritakan bahwa dia telah mengeluarkan uang untuk upacara tersebut. “Sekarang saya tenang dan jelas di depan saya. Saya melakukan segalanya untuk memperbaiki situasi ini – dan selebihnya (saya) menunjukkan pelajaran yang baik tentang bagaimana tidak berperilaku,” kata Chilikin , menambahkan bahwa dia “siap” untuk hasil apa pun dari pihak berwenang. "Sekarang saya menunggu untuk dideportasi dan saya berharap bisa terbang ke Thailand untuk merayakan ulang tahun ibu saya,” tambahnya. (Red)