PM Malaysia Menangkal Islamofobia di Forum Internasional

PM Malaysia Menangkal Islamofobia di Forum Internasional
Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim sangat menganjurkan wacana yang beralasan sesuai dengan Maqasid Syariah, dan bukan permusuhan atau kebencian, ketika menanggapi Islamophobia untuk menjaga ketertiban dan perdamaian. Dalam pidato utamanya di Forum Internasional tentang Islamofobia: Keterlibatan yang Bermakna Melalui Wacana Madani, Senin (27/2/2923), PM Anwar Ibrahim mengatakan reformasi pemikiran diperlukan baik di dunia Barat maupun Muslim untuk memiliki pemahaman yang lebih baik satu sama lain. "Ini adalah kontestasi ide untuk melihat apa yang salah dengan masyarakat kita. Mengapa kita berbicara tentang ideologi dan agama tanpa kepedulian dan kasih sayang kemanusiaan?" tandas PM Malaysia dikutip The Sun Daily. “Kami di Malaysia mengambil posisi yang sangat moderat, memahami untuk bekerja dengan semua orang. Saya tidak berpikir kita perlu terus mengoceh tentang ekses dan ketidakadilan masa lalu di barat,” tambahnya. Anwar Ibrahim pun berharap Malaysia dapat menyelenggarakan konferensi di masa depan yang melibatkan para ahli yang mewakili Islam, dan agama lain yang ada di Malaysia serta barat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang masalah ini melalui wacana. Ia mengatakan bahwa meskipun Islamofobia sangat nyata dan lebih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini, dunia Muslim juga perlu mengatasi prasangkanya dan terus terlibat dengan Barat. Di Malaysia, jelas PM Anwar, meskipun negara tidak menghadapi masalah sel teroris, berkat kerja keras terus menerus dari pasukan keamanan, perlu mewaspadai masalah pemasok kekerasan. “Kami memang memiliki ekspansi yang membara, perluasan di antara para pemasok kekerasan. Mereka mengatakan bahwa mereka yang tidak setuju dengan mereka dianggap sebagai kafir (kafir), dan pasti akan masuk neraka. Inilah yang saya anggap sebagai pemasok kekerasan," tutur Anwar. “Kita harus menjadi Muslim yang kuat dan berkomitmen. Jika tidak, Islamofobia akan mengambil alih negara. Pelaku kekerasan juga menjadi isu yang harus kita waspadai, kalau tidak akan terlambat,” tegas Perdana Menteri yang anti korupsi ini. PM Anwar Ibrahim juga sangat mendesak perangkat dan lembaga pemerintah untuk menggunakan pengertian dan rasa hormat dalam menangani perbedaan untuk memastikan Malaysia dipertahankan sebagai negara yang bersatu, multi-ras dan multi-budaya. Forum yang diselenggarakan oleh International Institute of Islamic Thought (IIIT) bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Departemen Perdana Menteri itu juga dihadiri oleh dua Wakil Perdana Menteri, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi dan Datuk Seri Fadillah Yusof. (Red)