Turki Mulai Bangun Kembali untuk 1,5 Juta Tunawisma Korban Gempa

Turki Mulai Bangun Kembali untuk 1,5 Juta Tunawisma Korban Gempa
Turki telah mulai bekerja untuk membangun kembali rumah setelah gempa bumi yang menghancurkan bulan ini karena gabungan jumlah korban tewas di Turki dan Suriah melampaui 50.000. Lebih dari 160.000 bangunan berisi 520.000 apartemen runtuh atau rusak parah akibat gempa bumi 6 Februari yang menewaskan puluhan ribu orang di Turki dan Suriah. Dilansir Arabnews, Minggu (26/2/2023), Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat mengumumkan jumlah korban tewas di Turki naik menjadi 44.218 pada Jumat malam. Dengan jumlah korban tewas terbaru yang diumumkan Suriah sebanyak 5.914, jumlah korban tewas gabungan di kedua negara naik menjadi di atas 50.000. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk membangun kembali rumah dalam waktu satu tahun, meskipun para ahli mengatakan pihak berwenang harus mengutamakan keselamatan. Beberapa bangunan yang dimaksudkan untuk menahan getaran runtuh akibat gempa bumi terbaru. “Untuk beberapa proyek sudah dilakukan tender dan kontrak. Prosesnya bergerak sangat cepat,” kata seorang pejabat, yang berbicara tanpa menyebut nama, menambahkan tidak akan ada kompromi pada keselamatan. Pihak berwenang mengatakan tenda telah dikirim untuk banyak tunawisma, tetapi orang-orang melaporkan kesulitan mengaksesnya. “Saya punya delapan anak. Kami tinggal di tenda. Ada air di atas (tenda) dan tanahnya lembap. Kami meminta lebih banyak tenda dan mereka tidak memberikannya kepada kami,” kata Melek, 67, yang sedang mengantri untuk mengumpulkan bantuan di luar sekolah menengah di kota Hassa. Sekolah tersebut digunakan sebagai pusat distribusi bantuan oleh sekelompok relawan bernama Interrail Turkiye. Seorang relawan, Sumeyye Karabocek, mengatakan kekurangan tenda tetap menjadi masalah terbesar. Pemerintahan Erdogan telah mengalami gelombang kritik atas tanggapannya terhadap kehancuran dan apa yang dikatakan banyak orang Turki sebagai kontrol kualitas konstruksi selama bertahun-tahun. Rencana awal pemerintah Turki sekarang adalah membangun 200.000 apartemen dan 70.000 rumah desa dengan biaya setidaknya $15 miliar, katanya. Bank AS JPMorgan memperkirakan pembangunan kembali rumah dan infrastruktur akan menelan biaya $25 miliar. Turkiye juga mengeluarkan peraturan baru di mana perusahaan dan badan amal dapat membangun rumah dan tempat kerja untuk disumbangkan ke Kementerian Urbanisasi bagi orang yang membutuhkan. Investigasi telah diluncurkan terhadap lebih dari 600 orang sehubungan dengan bangunan yang runtuh akibat gempa Turkiye. Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan 184 dari 612 tersangka telah ditahan sambil menunggu persidangan. Mereka yang ditahan termasuk kontraktor konstruksi dan pemilik atau manajer bangunan, katanya dalam komentar yang disiarkan televisi dari pusat koordinasi di Diyarbakir di tenggara Turki. “Deteksi bukti di gedung terus berlanjut sebagai dasar penyelidikan kriminal,” tambah Bozdag. (Red)