Bawa 150 Orang, Kapal Pecah Saat ke Tepi Pantai, Lebih dari 45 Orang Tewas

Lebih dari 45 migran, termasuk seorang bayi, tewas dan puluhan lainnya selamat setelah kapal mereka yang kelebihan muatan tenggelam di laut lepas Italia selatan. Kapal tersebut dilaporkan pecah saat mencoba mendarat dengan lebih dari 150 orang di dalamnya di dekat kota pesisir Crotone di wilayah Calabria. Dilansir BBC, Minggu (26/2/2023), banyak mayat telah ditemukan dari pantai di resor tepi laut terdekat. Sejumlah besar orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan menyeberang dari Afrika ke Italia setiap tahun. "Saat iniĀ 80 orang telah ditemukan hidup-hidup, termasuk beberapa yang berhasil mencapai pantai setelah tenggelam," kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan. Empat puluh tiga mayat telah ditemukan di sepanjang garis pantai," tambahnya. Tidak jelas dari mana kapal ini melakukan perjalanan, tetapi kantor berita lokal melaporkan bahwa mereka yang berada di atas kapal berasal dari Iran, Irak, Suriah, Afghanistan, Pakistan, dan Somalia. Kapal itu tenggelam setelah menabrak bebatuan selama cuaca buruk, kata kantor berita Adnkronos. Pihak berwenang Italia telah melakukan operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran di darat dan di laut. Rekaman video menunjukkan kayu dari reruntuhan yang hancur berkeping-keping terdampar di sepanjang pantai, bersama dengan bagian lambung kapal. Korban terlihat meringkuk di bawah selimut, dirawat oleh pekerja Palang Merah. Ada yang sudah dibawa ke rumah sakit. "Ada pendaratan tetapi tidak pernah ada tragedi seperti ini," kata walikota Cruto, Antonio Ceraso, kepada Rai News. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni - terpilih tahun lalu sebagian dengan janji untuk membendung arus migran ke Italia menyatakan "kesedihan yang mendalam" atas insiden tersebut, menyalahkan kematian para penyelundup. "Tidak manusiawi menukar nyawa pria, wanita, dan anak-anak dengan harga 'tiket' yang mereka bayarkan dalam perspektif palsu perjalanan yang aman," katanya dalam sebuah pernyataan. "Pemerintah berkomitmen untuk mencegah keberangkatan, dan bersama mereka terungkapnya tragedi ini, dan akan terus melakukannya." Pemerintah sayap kanan Ms Meloni telah berjanji untuk menghentikan migran mencapai pantai Italia dan dalam beberapa hari terakhir mendorong melalui undang-undang baru yang keras memperketat aturan penyelamatan. Menurut kelompok pemantau, lebih dari 20.000 orang tewas atau hilang di laut Mediterania tengah sejak 2014. Paus Fransiskus, yang sering membela hak-hak para migran, mengatakan dia berdoa bagi yang meninggal, yang hilang, dan yang selamat. (*/Red)