Gadjian Tingkatkan Kemampuan Penyandang Difabel Melalui Program Beasiswa CPO

Jakarta, obsessionnews.com - Startup pengelolaan sumber daya manusia (SDM) Gadjian berkolaborasi dengan Pungki Purnadi Academy telah berhasil menyelenggarakan program sertifikasi pengelolaan SDM dan bisnis, Chartered People Officer (CPO), pada Juli hingga Agustus lalu. Dalam program ini, Gadjian membuka kesempatan bagi beberapa peserta beasiswa, salah satunya dari kalangan difabel, untuk mengembangkan kemampuan dan mempersiapkan mereka menghadapi bursa persaingan kerja dan bisnis. Baca juga:Gadjian Buka Kesempatan Beasiswa bagi Penyandang Difabel dan Pelaku UKM Daerah TertinggalLindungi Kesehatan Karyawan, Gadjian Hadirkan Asuransi Covid-19 Gadjian Rilis ‘Daftar Bantuan Krisis COVID-19 untuk Pelaku Usaha’ Program beasiswa dalam sertifikasi ini dibuka dengan tujuan untuk mendukung program SDM Indonesia Unggul yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu diharapkan agar dengan adanya beasiswa ini penyandang difabel lebih termotivasi dan mudah mendapatkan akses edukasi bisnis dan pengelolaan SDM yang berkualitas untuk mengembangkan bisnis yang mereka rintis. Menurut data laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) hingga April 2022 terdapat sekitar 17 juta orang difabel di Indonesia yang memasuki usia produktif, namun hanya 7,6 juta orang yang bekerja atau hanya sebesar 5,37% dari total tenaga kerja aktif di Indonesia. Yanwar Hidayat, salah satu penerima beasiswa penyandang tuna daksa yang saat ini aktif bekerja di salah satu perusahaan swasta di Bandung, membagikan kisahnya di tengah sesi pembelajaran mengenai regulasi ketenagakerjaan Indonesia. “Berdasarkan UU Nomor 8/2016, penyandang disabilitas berhak memperoleh pekerjaan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta tanpa diskriminasi. Bahkan, perusahaan wajib menyediakan kuota setidaknya dua persen dari keseluruhan karyawan untuk kalangan difabel” ujarnya dikutip dari siaran pers, Kamis (8/9/2022). Ia menambahkan, selain itu perlu disediakan pula fasilitas yang mendukung baik dari akses jalan atau tata ruang yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Namun, pada kenyataannya Yanwar menjelaskan bahwa ia pernah menerima diskriminasi berupa penolakan saat proses seleksi penerimaan kerja. Dalam wawancara terpisah, Yanwar juga membagikan rasa bahagianya karena bisa mendapatkan beasiswa untuk program sertifikasi CPO. “Saya pernah beberapa kali menjadi pembicara atau motivator bagi rekan-rekan penyandang difabel di Bandung. Saya harap dengan saya mengikuti program CPO, saya dapat meningkatkan skill saya dan membantu rekan-rekan difabel untuk lebih percaya diri memasuki bursa pencarian kerja dan meningkatkan jenjang karirnya,” ujar Yanwar. Afia Fitriati, CEO & Co-Founder Gadjian menjelaskan, “Kami ingin hadir di tengah masyarakat tidak hanya menghadirkan teknologi pengelolaan SDM, namun juga membantu masyarakat tanpa terkecuali termasuk penyandang difabel dengan memberikan akses edukasi mudah dan terjangkau terkait pengelolaan SDM dan bisnis. Program edukasi ini tidak berhenti dan akan terus kami jalankan agar semakin banyak masyarakat Indonesia berhasil menjadi SDM Unggul.” Tentang Chartered People Officer Program sertifikasi pengelolaan SDM dan bisnis hasil kolaborasi Gadjian Academy (lembaga edukasi besutan Gadjian) dengan Pungki Purnadi, konsultan berpengalaman yang telah menangani beragam program pembenahan korporasi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). seperti PT Kereta Api Indonesia (KIA) dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Tentang Gadjian Gadjian adalah aplikasi pengelolaan sumber daya manusia dan penggajian terbaik yang berbasis awan (cloud) bagi perusahaan berkembang dan lean enterprises di Indonesia yang dibangun oleh Fast8 Group atau PT Fatiha Sakti. Gadjian membantu perusahaan mengurus tugas-tugas administrasi SDM yang rutin dan merepotkan, seperti menghitung penggajian, PPh 21, iuran BPJS karyawan, rekrutmen dan distribusi gaji. (arh)