Wow…Keren! Cegah Covid-19, Telkom University-LIPI Ciptakan Robot AUMR Pertama di Indonesia

Wow…Keren! Cegah Covid-19, Telkom University-LIPI Ciptakan Robot AUMR Pertama di Indonesia
Jakarta, Obsessionnews.com – Serangan virus corona atau Covid-19 telah memakan banyak korban jiwa di Indonesia. Sementara itu jumlah pasien yang positif Covid-19 terus bertambah.Seiring semakin meningkatnya kasus pasien positif Covid 19 di Indonesia, berbagai macam tindakan dilakukan oleh tim medis. Salah satunya adalah dengan melakukan isolasi pada pasien positif Covid-19. Disinfeksi dan sterilisasi ruang isolasi juga sangat diperlukan untuk menghilangkan dan mengurangi kontaminasi mikroorganisme (termasuk virus Covid 19), baik yang menempel pada benda (peralatan), lantai,  ataupun udara.Interaksi langsung tim medis terhadap pasien positif Corona masih membuka peluang penularan yang sangat lebar. Untuk mengurangi risiko penularan terhadap tim medis, diperlukan sebuah metode dan alat disinfeksi sterilisasi yang efektif secara jarak jauh (remote).Berdasarkan latar belakang tersebut tim dari Telkom University berhasil menciptakan  sebuah alat inovasi, yaitu Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR). Alat ini akan dimanfaatkan untuk desinfeksi dan sterilisasi di ruang isolasi pasien positif Covid-19 tanpa campur tangan manusia secara langsung, sehingga dapat meminimalisir penularan Covid-19. Wow…keren!Robot ini rencananya akan diujicobakan di Rumah Sakit Pindad Bandung dan Wisma Atlet Jakarta. [gallery link="file" columns="1" size="full" ids="309747,309748"] Rektor Telkom University Prof. Dr. Adiwijaya mengungkapkan, AUMR ni merupakan robot AUMR pertama di Indonesia. Sebelumnya alat yang serupa digunakan di beberapa negara, salah satunya Denmark.“Semoga alat ini bermanfaat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” tutur Adiwijaya beberapa waktu lalu.Lalu bagaimana AUMR bekerja? Ketika organisme biologi terpapar sinar UV dalam kisaran 200 nm dan 280 nm, maka sinar tersebut akan diserap oleh DNA, RNA dan protein. Penyerapan tersebut akan menyebabkan pecahnya dinding sel protein dan tentunya kematian organisme tersebut.Penyerapan sinar UVC oleh DNA dam RNA (khususnya basa timin) diketahui menyebabkan inaktivasi untai ganda DNA atau RNA melalui pembentukan dimer timin. Jika cukup dimer ini diproduksi dalam DNA, maka akibatnya proses replikasi DNA akan terganggu, dan tentunya sel tidak dapat mereplikasi.Robot ini nantinya dapat beroperasi hingga kurun waktu 5 jam. Untuk sistem kerja UVC- nya bisa berlangsung sekitar sejam. Kontrol terhadap robot ini bisa dilakukan dalam beberapa mode, bisa menggunakan remote control, autonomous control mode dengan melakukan line tracking atau laser range navigation.Robot ini juga sudah dilengkapi sensor ultrasonic untuk menghindari menabrak benda di sekitarnya.Untuk biasa riset dan pengembangan, robot AUMR ini memakan budget sekitar Rp250.000.000. Jika dibandingkan dengan robot AUMR dari luar yang harganya mencapai $80.000-$90.000, robot AUMR ini masih begitu terjangkau. Tim di balik pembuatan AUMR ini adalah kolaborasi antara Tel-U dan Balai Pengembangan Instrumentasi Deskripsiv Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang terdiri dari Angga Rusdinar, S.T., M.T., Ph.D (Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, Bandung), Dr. Irwan Purnama (Balai Pengembangan Instrumentasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung), Dr. Kemas Muslim Lhaksmana (Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom, Bandung), Dr. Ratih Asmana (Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI, Bogor). (arh)