Hari Santri 2025 Dimulai di Tebuireng, Jombang: Santri Gelar Aksi Pohon hingga Program Gizi Gratis

Jakarta, Obsessionnews.com – Kementerian Agama akan memulai rangkaian peringatan Hari Santri 2025 pada 22 September mendatang di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Tahun ini, peringatan mengangkat tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” yang menandai sepuluh tahun pengakuan negara terhadap peran santri dalam sejarah bangsa.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amin Suyitno, menyampaikan rangkaian kegiatan tidak hanya bersifat seremonial tetapi juga strategis untuk memperkuat kontribusi santri. “Hari Santri adalah wujud nyata rekognisi negara atas jasa pesantren yang ikut mengawal kemerdekaan Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Agenda perdana akan diawali dengan halaqah di Ma’had Aly Hasyim Asyari, Jombang, disusul pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis dan Makan Bergizi Gratis di sejumlah pesantren. Program ini, kata Amin, sejalan dengan gagasan Presiden Prabowo untuk menghadirkan kontribusi nyata pesantren bagi masyarakat.
Selain isu kesehatan dan gizi, Hari Santri juga menyoroti kepedulian lingkungan. Melalui Gerakan Ekoteologi bertajuk “Satu Santri Satu Pohon”, jutaan santri akan menanam pohon serentak di 34 provinsi pada 2 Oktober. Program ini diharapkan menjadi simbol kepedulian santri terhadap keberlanjutan lingkungan.
Direktur Pesantren, Basnang Said, menambahkan rangkaian Hari Santri juga meliputi expo kemandirian ekonomi pesantren serta pemberian penghargaan. “Pesantren kini bukan lagi objek bantuan, tetapi subjek pembangunan. Santri siap menjadi pelaku usaha kreatif yang berdaya saing,” katanya.
Menurutnya, potensi ekonomi pesantren sangat besar. Dengan lebih dari 40 ribu pesantren di Indonesia dan jutaan santri, ekosistem ini dapat menjadi motor penggerak UMKM berbasis halal, mulai dari kuliner, fashion muslim, hingga teknologi digital. Expo Kemandirian Pesantren menjadi ajang bagi santri untuk memamerkan produk kreatif sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas.
Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, menegaskan eksistensi pesantren semakin relevan di masa depan. “Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat peradaban dan motor penggerak wisata religi. Jika dikelola secara profesional, pesantren berpotensi besar mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Puncak peringatan akan digelar pada 25 Oktober di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, melalui acara Malam Bakti Santri untuk Negeri yang dijadwalkan dihadiri Presiden RI.
Kementerian Agama merangkum delapan agenda utama atau Astahasa dalam Hari Santri 2025. Kegiatan tersebut antara lain Ithlaq Hari Santri di Jombang (22 September), Halaqah Astalokha di delapan titik strategis (22 September–20 Oktober), Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional di Pesantren As’adiyah, Sulawesi Selatan (1–7 Oktober), serta Gerakan Ekoteologi di seluruh provinsi (2 Oktober).
Rangkaian juga mencakup Expo Kemandirian Pesantren (2–7 Oktober), Pesantren Award 2025 (20 Oktober), Doa Santri untuk Negeri di Masjid Istiqlal dan daring (21 Oktober), serta Malam Bakti Santri di TMII (25 Oktober). (Iwanlubis)