Dulu Jamu Sekarang Sabu

Dulu Jamu Sekarang Sabu
Jakarta, Obsessionnews.com - Zaman dahulu beberapa resep jamu tradisional terkenal dapat meningkatkan stamina tubuh dalam menghadapi padatnya aktivitas pekerjaan. Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong. Seperti yang baru-baru ini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membagikan resepnya soal kebugaran dalam menghadapi padatnya aktivitas bekerja. Soal kebugaran itu ditayangkan Jokowi melalui vlog berdurasi 1,8 menit di akun resmi Twitternya, Selasa (23/7/2019) pagi. “Ingin tahu bagaimana saya menjaga kebugaran tubuh? Tidak ada rahasia, tidak ada yang istimewa, hanya ramuan sederhana semata,” tulis Jokowi mengawali twitnya yang diunggah pukul 08.00 WIB. Baca juga: Efek Sabu Jika Dikonsumsi Tubuh Kita Dalam vlog tersebut, Jokowi memaparkan agendanya pagi ini. Ia mengatakan akan memulai aktivitas kantor, meski saat video tersebut diunggah ia mengaku masih di rumah di Istana Bogor. “Biasanya saya kalau pagi itu sebelum beraktivitas minum jamu,” kata Jokowi sebelum meminum jamu menggunakan cangkir besar warna kombinasi putih dan hijau. Jamu yang diminumnya, merupakan campuran temulawak, jahe, dan kunyit. Caranya, jahe ditumbuk atau dirajang-rajang, temu lawak dan kunyit juga ditumbuk atau dirajang-rajang, kemudian diseduh air panas, disaring kemudian diminum. “Dan sudah saya minum mungkin 17-18 tahun yang lalu..sampai sekarang,” jelas Jokowi yang kembali terpilih sebagai Presiden RI untuk kedua kalinya itu. Jokowi mengaku jamu yang diminumnya memberikan manfaat yang baik untuk kebugaran tubuh. “Ingin mencoba?” tawar Jokowi kepada netizen. “…ya dibuat sendiri, hehehe…,” kata Jokowi dengan tawanya yang khas. Selain jamu dan rempah-rempah, tumbuhan yang diambil bunganya juga dapat meningkatkan stamina tubuh. Seperti, tanaman obat rosela yang tidak diragukan lagi terbukti memiliki beragam khasiat. Tambahkan dengan daun salam yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh. Berbagai penyakit mulai dari menetralkan racun, menurunkan kolesterol, mengurangi panas dalam. Kandungan di dalamnya mulai dari protein, kalsium, magnesium, kalium, besi, omega 3, asam amino, mengandung vitamin A, B, dan C. Namun berbeda di zaman sekarang. Banyak orang yang memilih jalan pintas dengan menggunakan narkoba untuk meningkatkan stamina tubuh. Seperti yang terjadi baru-baru ini, tanah air dikejutkan dengan kabar komedian Nunung yang ditangkap polisi akibat memakai narkoba jenis sabu. Salah satu alasan Nunung pakai sabu untuk tingkatkan stamina, karena aktivitasnya yang padat. Alasan tersebut sebenarnya tidak berbeda dari oknum artis lainnya yang terjerat kasus yang sama, untuk menjaga stamina dan bikin energik selama menjalani padatnya aktivitas. Lalu benarkah pakai sabu bisa bikin energik dan stamina terjaga? Sabu atau yang dalam dunia farmasi dikenal sebagai metamfetamin, sebenarnya adalah bahan kimia yang waktu awal penemuannya digunakan untuk kepentingan medis. Oleh sang penemu, ahli kimia dan farmakolog organik asal Jepang Nagai Nagayoshi, pengembangan metamfetamin ini salah satunya untuk mengobati pasien asma. Seiring dengan berjalannya waktu, metamfetamine atau sabu juga digunakan untuk mengobati pasien dengan keluhan lainnya seperti pasien dengan kesulitan konsentrasi dan lelah berkepanjangan. Namun pemberiannya harus dengan dosis yang sangat terbatas dan di bawah pengawasan dokter. Karena hebatnya efek stimulan yang diberikan, sabu kemudian banyak disalahgunakan. Banyak orang yang memanfaatkannya di luar indikasi medis, tanpa memperhitungkan keamanan dosis yang digunakan. Pakai sabu memang bisa memberikan efek lonjakan energi yang instan. Bila digunakan dengan diminum, efek ini akan muncul sekitar 20-30 menit setelahnya. Namun bila digunakan dengan cara dihirup, dalam hitungan beberapa menit efeknya bisa segera dirasakan. Menurut laporan, pengguna akan merasa sangat berenergi, lelah hilang seketika, serta ide-ide deras mengalir. Singkatnya stamina terasa meningkat. Di samping itu, efek lain yang juga akan muncul adalah berkurangnya nafsu makan. Efek ini juga yang kemudian banyak diharapkan bila penggunanya adalah orang-orang yang bermasalah dengan berat badan. Baca juga: Ini Deretan Anggota Srimulat yang Terjaring Narkoba Suntikan energi dalam jumlah besar ini terjadi akibat stimulasi dopamin, senyawa yang sebenarnya secara alami diproduksi oleh tubuh sendiri. Kerja utama dopamin adalah memicu tubuh bekerja ekstra. Karena konsumsi sabu akan meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh hingga 1.000 kali lipat. Maka tak heran, setelah memakai sabu tubuh pengguna seolah tak habis-habisnya dialiri energi alias tetap energik. Sayangnya, peningkatan dopamin akibat penggunaan sabu lama-lama akan membuat tubuh kehilangan kemampuan memproduksi dopaminnya sendiri. Inilah yang menyebabkan pengguna akan merasa lemas berlebihan atau tidak berenergi jika tidak menggunakannya. Padahal, semakin sering dipakai, maka semakin meningkat pula dosis yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek yang sama. Selain itu, efek samping lainnya juga tak sedikit dan bisa terjadi seiring dengan jangka waktu penggunaan sabu. Pakai sabu untuk tingkatkan stamina seperti alasan Nunung tampaknya tidak tepat. Karena sebenarnya untuk menjaga stamina, bisa dilakukan tanpa harus konsumsi narkoba. Cukupi tidur Anda 7-8 jam sehari, olahraga 30 menit sebanyak 3 kali seminggu, cukup minum, serta konsumsi makanan bergizi lengkap seimbang, dan meminum jamu tradisional. Dengan demikian, cadangan energi dalam tubuh akan tetap mencukupi sesibuk apa pun Anda. (Poy)