Cari Panggung di Pilpres 2024, AHY Harus Masuk Koalisi Jokowi

Cari Panggung di Pilpres 2024, AHY Harus Masuk Koalisi Jokowi
Jakarta, Obsessionnews.com - Dalam pertemuan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Joko Widodo (Jokowi) ada yang menarik perhatian publik. Khususnya soal pelat mobil AHY yang bernopol B 2024 AHY.   Baca juga:Pertemuan AHY-Jokowi Jadi Pintu Masuk Demokrat Gabung Koalisi PemerintahJika Tak Setuju Prabowo Menang 62%, Kenapa Demokrat Baru Protes Sekarang?Jika Kubu Prabowo Masih Percaya Menang 62%, Demokrat Ancam Keluar   Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai plat nopol AHY itu pertanda pertarungan Pilpres 2024 mendatang, AHY adalah salah satu petarungnya. Karena itu berbagai strategi politik disiapkan untuk menggiring AHY sebagai bagian dari kontestasi Pilpres 2024. Tanda itu, kata Burhan, sudah dimulai dengan bertemunya AHY dengan Jokowi. Pertemuan itu mengundang sinyal kuat merapatnya Demokrat ke koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma'ruf. Sebab, jika AHY tidak mengambil peran dalam pemerintahan Jokowi, maka dia seperti kehilangan panggung. "Bagi Demokrat, AHY harus diberikan panggung untuk bisa sampai ke 2024. Salah satunya caranya yang paling memungkinkan adalah dia harus masuk ke dalam atau koalisi Jokowi," ujar Burhan saat menjadi narsum di TV One, Senin (6/5/2019). Artinya, masuk dalam koalisi Indonesia Kerja adalah pilihan rasional. Terlebih AHY tidak mencalonkan diri sebagai anggota DPR, maka panggung itu setidaknya harus diisi dengan masuknya Demokrat dalam pemerintahan. "Jadi arahnya itu ke sana kalau mau menuju 2024," jelasnya. Burhan juga menjelaskan, tanda-tanda Demokrat akan keluar dari Koalisi Adil Makmur pendukung Prabowo Subianto sudah terlihat dengan berbagai macam manuvernya. Dimulai dari pertemuan AHY dengan Jokowi yang tanpa koordinasi dengan BPN Prabowo-Sandi, yang membuat Prabowo marah. Lalu, kata dia, dilanjutkan dengan pernyataan Wasekjen Demokrat Andi Arief yang menyebut ada setan gundul di kubu Prabowo karena masih percaya hitungan menang 62%. Demokrat bahkan menyatakan komitmen partainya dengan Prabowo hanya sampai 22 Mei saat KPU mengumumkan pemenang capres-cawapres. (Albar)