Netizen Ogah Ahok Diusung Parpol

Netizen Ogah Ahok Diusung Parpol
Jakarta, Obsessionnews –Pilkada DKI Jakarta akan digelar pada Februari 2017. Sedangkan pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur akan dibuka pada Juni 2016. Menjelang Pilkada DKI 2017 dua partai politik (parpol) berminat mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon gubernur, yakni Partai Nasdem dan PDI-P. Kedua parpol ini jatuh cinta pada Ahok, karena popularitas Gubernur DKI Jakarta ini semakin mencuat. Selain itu, menurut survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei tahun 2015, tingkat elektabilitas Ahok sangat tinggi. Politisi senior PDI-P Pramono Anung mengatakan, Ahok cukup dekat dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Megawati. “Ada kemungkinan PDI-P mengusung Ahok dalam Pilkada DKI 2017,” kata Pramono yang juga Sekretaris Kabinet kepada pers di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016). Pantuan Obsessionnews.com Minggu (17/1) sejumlah netizen menyatakan ogah Ahok diusung oleh parpol. Inilah komentar beberapa netizen. Netizen bernama Rini Hastuti berkomentar,”Gak setuju. Tetap independen.” Netizen lainnya, Nahusman Petrus, menulis,”Ahok sudah besar tanpa partai. Apa yang buat dia besar? Bersih, jujur, berani, kerja keras dan menjunjung tinggi kebenaran.” Sementara itu netizen bernama Toto Compos menulis,” Jangan mau koh..bkn masalah nya mega mau apa engga.. Dia mah mau aja.. masalahya ahok yg ga mau.. Nnt diatur-atur spt jokowi diawal pwmerintahan...” Ahok tidak menjadi kader parpol apapun setelah hengkang dari Gerindra tahun 2014. Mantan Bupati Belitung Timur ini kemudian memutuskan akan maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur indepnden atau perseorangan. Ahok membutuhkan dukungan sejuta fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat maju sebagai calon gubernur independen. Para relawan yang tergabung dalam komunitas ‘Teman Ahok’ bergerilya mengumpulkan KTP sejak Juni 2015. Adapun perolehan KTP hingga Jumat (15/1/2016) mencapai 601.632 KTP. Dan hebatnya, perolehan KTP untuk Ahok tersebut mengalahkan sebelas parpol peserta Pemilu 2014 di DKI. Yakni, Partai Gerindra sebesar 592.568 suara, PPP (452.224 suara), PKS (424.400 suara), Golkar (376.221 suara), Partai Demokrat (360.929 suara), Hanura (357.006 suara), PKB (260.159 suara), Nasdem (206.117 suara), PAN (172.784 suara), PBB (60.759 suara), dan PKPI (42.217 suara). Tinggal sebuah parpol yang masih berada di atas perolehan KTP untuk Ahok, yakni PDI-P (1.231.843 suara). ‘Teman Ahok’ menargetkan Mei 2016 terkumpul sejuta KTP. Tampaknya perolehan KTP pada Mei 2016 bakal melebihi target, karena begitu tingginya animo masyarakat yang mendukung Ahok. Dan kemungkinan besar KTP untuk Ahok bakal melewati perolehan suara PDI-P. Sebenarnya perolehan KTP untuk Ahok melewati syarat minimum pengumpulan KTP, yakni 532.000 KTP. Hal ini berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi pada September 2015 yang mengubah aturan persyaratan pencalonan kepala daerah bagi calon independen untuk Pilkada 2017. Sebelumnya calon independen berdasarkan persentase penduduk, lalu diubah cukup berdasarkan persentase daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya. Untuk Provinsi DKI Jakarta, syarat minimalnya adalah 532.000 KTP. (arh)Baca juga:Seru Jika PDI-P Usung AhokNasdem Ingin Usung Ahok di Pilkada DKI 2017Luar Biasa! ‘Teman Ahok’ Taklukkan 11 ParpolAhok Tetap Butuh Dukungan Sejuta KTP