Nasdem Ingin Usung Ahok di Pilkada DKI 2017

Nasdem Ingin Usung Ahok di Pilkada DKI 2017
Jakarta, Obsessionnews – Keberhasilan para relawan ‘Teman Ahok’ mengumpulkan ratusan ribu KTP untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju dalam Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen, menuai pujian dari Partai Nasdem. Bergerak sejak Juni 2015 ‘Teman Ahok’ berhasil mengumpulkan 533.374 KTP hingga Jumat (25/12). Adapun target minimal pengumpulan adalah  532.000 data KTP. Angka tersebut melewati syarat minimum pengumpulan KTP, yakni 532.000 KTP. Politisi Nasdem Bestari Barus mengapreasi keberhasilan ‘Teman Ahok’ tersebut. Karena hal itu menunjukkan Ahok memiliki banyak pendukung. "Bagus sekali dong, itu tanda Ahok cukup diterima di kalangan masyarakat Jakarta," kata Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta itu, Sabtu (26/12). Menurutnya, Nasdem pernah mengutarakan keinginannya untuk mengusung Ahok dalam Pilkada DKI 2017. Kesuksesan ‘Teman Ahok’ dalam mengumpulkan lebih dari setenfgah juta KTP bisa menjadi referensi bagi partai dalam menilai Ahok. "Justru kan semakin baik karena kami akhirnya tahu bahwa Ahok didukung ratusan ribu orang. Itu kan bisa sebagai tambahan referensi juga bagi partai. Maksudnya, saat nanti tim penjaringan bekerja, kan harus juga memperhatikan situasi yang berkembang," katanya. Meskipun demikian, lanjutnya, pilihan tetap berada di tangan Ahok, apakah ingin maju melalui jalur independen atau dengan partai politik. Sebelumnya, Singgih Widyastomo, salah satu pendiri ‘Teman Ahok’, dalam keterangan tertulis, Jumat (25/12),mengemukakan, keberhasilan mencapai syarat minimum ini djadikan sebagai kado Natal untuk Ahok. “Kado untuk Pak Ahok ini memang adalah kegembiraan. Namun, perjuangan masih panjang. Ini baru syarat minimum. Dari target kita sendiri ini baru setengah dari satu juta KTP, jumlah yang juga disyaratkan oleh Pak Ahok,” ujarnya. Singgih berharap perolehan 533.374 KTP ini semakin memacu semangat ‘Teman Ahok’ untuk mencapai target sejuta KTP. Dia juga menjelaskan, setelah mendaftar nanti Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memverifikasi KTP-KTP tgersebut, dan sangat mungkin terjadi kendala verifikasi di lapangan. “Ini bisa menyebabkan banyak KTP yang dicoret oleh tim verifikasi. Sehingga jumlah KTP yang kita serahkan nanti, tidak akan sesuai dengan yang diakui oleh KPU. Dan jika jumlahnya yang dicoret banyak, sehingga  kurang dari syarat, Pak Ahok tidak akan bisa maju. Bahkan lewat partai sekalipun. Untuk itulah kita harus bekerja keras mencapai target, agar aman,” tandasnya. Perjuangan ‘Teman Ahok’ yang berhasil mengumpulkan lebih dari setengah juta KTP tersebut patut diacungi jempol. Dan hebatnya, perolehan KTP untuk Ahok tersebut mengalahkan perolehan suara 10 parpol peserta Pemilu 2014 di DKI. Yakni, PPP sebesar 452.224 suara, PKS (424.400 suara), Golkar (376.221 suara), Partai Demokrat (360.929 suara), Hanura (357.006 suara), PKB (260.159 suara), Nasdem (206.117 suara), PAN (172.784 suara), PBB (60.759 suara), dan PKPI (42.217 suara). Tinggal dua partai yang masih berada di atas perolehan KTP untuk Ahok, yakni Partai Gerindra (592.472 suara), dan PDI-P (1.231.843 suara). ‘Teman Ahok’ menargetkan Juli 2016 terkumpul sejuta KTP. Tampaknya perolehan KTP pada Juli 2016 bakal melebihi target, karena begitu tingginya animo masyarakat yang mendukung Ahok. Dan kemungkinan besar KTP untuk Ahok bakal melewati perolehan suara PDI-P. Ahok semula kader Partai Gerindra, lalu angkat kaki dari partai besutan Prabowo itu pada 2014. Setelah itu, Ahok memutuskan tidak bergabung dengan partai politik apa pun. Selain itu, ia juga memutuskan akan berkompetisi sebagai calon gubernur di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen atau perseorangan. MK sebelumnya mengubah aturan persyaratan pencalonan kepala daerah bagi calon perseorangan. MK mengatur bahwa syarat dukungan calon perseorangan harus menggunakan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya, bukan jumlah keseluruhan masyarakat di suatu daerah. Untuk Provinsi DKI Jakarta, syarat minimalnya adalah 532.000 KTP. (red/arh)