Ahok Tetap Butuh Dukungan Sejuta KTP

Jakarta, Obsessionnews – Publik sempat dikejutkan munculnya kampanye penggalangan sejuta KTP untuk Ahok yang begitu gencar di media sosial (medsos) Juni 2015 lalu. Lalu diikuti pendirian posko ‘Teman Ahok’ di beberapa kelurahan, yang berfungsi menghimpun KTP untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab dipanggil Ahok. Pengumpulan KTP tersebut dilakukan oleh para relawan yang tergabung dalam komunitas ‘Teman Ahok’. Hal ini berkaitan akan majunya Ahok sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017 mendatang melalui jalur independen atau perseorangan Untuk mendapat tiket Pilkada, Ahok membutuhkan dukungan sejuta KTP. Baca juga:Nasdem Ingin Usung Ahok di Pilkada DKI 2017Hebat! Ahok Telah Penuhi Syarat Berlaga di Pilkada DKI 2017Doakan Ahok Tetap Terjaga dari Godaan KorupsiKeren! Relawan ‘Teman Ahok’ yang FenomenalTuhan Lindungi Niat Baik ‘Teman Ahok’ Semula banyak pihak memandang sebelah mata gerakan ‘Teman Ahok’. Namun, hal itu tidak mematahkan semangat para relawan yang mayoritas anak muda itu. Mereka bekerja keras siang dan malam mengumpulkan KTP. Perlahan tapi pasti mereka berhasil mendirikan posko di sejumlah kelurahan dan mal. Dalam hitungan tiga bulan, yakni September, ‘Teman Ahok’ mulai dikenal oleh masyarakat. Saat itu ‘Teman Ahok’ berhasil memperoleh ratusan ribu KTP. Nah, di bulan itu Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah aturan persyaratan pencalonan kepala daerah bagi calon perseorangan untuk Pilkada2017. Sebelumnya calon independen berdasarkan persentase penduduk, lalu diubah cukup berdasarkan persentase daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya. Untuk Provinsi DKI Jakarta, syarat minimalnya adalah 532.000 KTP. Hal itu jelas memperingan tugas ‘cerdas’ para relawan dalam mengumpulkan KTP. Kendati demikian mereka tetap konsisten mengumpulkan sejuta KTP sesuai target awal. Hingga Sabtu (26/12) telah terkumpul sebanyak 536.794 KTP, melewati syarat minimum pengumpulan KTP, yakni 532.000 KTP. Dan hebatnya, perolehan KTP tersebut mengalahkan perolehan suara 10 partai politik peserta Pemilu 2014 di DKI. Yakni, PPP sebesar 452.224 suara, PKS (424.400 suara), Golkar (376.221 suara), Partai Demokrat (360.929 suara), Hanura (357.006 suara), PKB (260.159 suara), Nasdem (206.117 suara), PAN (172.784 suara), PBB (60.759 suara), dan PKPI (42.217 suara). Tinggal dua partai yang masih berada di atas perolehan KTP untuk Ahok, yakni Partai Gerindra (592.472 suara), dan PDI-P (1.231.843 suara). ‘Teman Ahok’ menargetkan Juli 2016 terkumpul sejuta KTP. Tampaknya perolehan KTP pada Juli 2016 bakal melebihi target, karena begitu tingginya animo masyarakat yang mendukung Ahok. Dan kemungkinan besar KTP untuk Ahok bakal melewati perolehan suara PDI-P. Ahok semula kader Partai Gerindra, lalu angkat kaki dari partai besutan Prabowo itu pada 2014. Setelah itu, Ahok memutuskan tidak bergabung dengan partai politik apa pun. Selain itu, ia juga memutuskan akan berkompetisi sebagai calon gubernur di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengucapkan terima kasih kepada ‘Teman Ahok’ yang telah memenuhi syarat minimum pengumpulan KTP. Dia juga berterima kasih kepada warga Jakarta yang telah mendukungnya dengan menitipkan KTP. "Saya mau bilang terima kasih sama ‘Teman Ahok’ dan warga DKI Jakarta yang ingin saya maju (lewat jalur) independen," tuturnya seusai menghadir Haul Keenam Gus Dur di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12). Tetapi, Ahok mengingatkan masih adanya proses verifikasi data KTP yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI. Nantinya, hasil verifikasi KPUD ini yang akan menentukan apakah syarat untuk mendukungnya maju melalui jalur independen itu terpenuhi atau tidak. Oleh karena itu, Ahok menyarankan ‘Teman Ahok’ tetap mengacu pada target awal, yakni mengumpulkan sejuta KTP. "Saya katakan kalau mau saya maju, kumpulin sejuta. Sehingga kalau KTP diverifikasi dan setengahnya gagal, kita masih ada cadangan dan dapat (maju)," katanya. (red/arh)