FAM Indonesia Adakan Literasi di Tiga Kota

Kediri, Obsessionnews – Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia mengadakan literasi di tiga kota, yakni Batusangkar (Sumatera Barat), Ciamis dan Bandung (Jawa Barat), Minggu (17/5/2015). Di Kota Batusangkar, pegiat FAM Indonesia Muhammad Subhan berbagi kiat menulis novel untuk kalangan pelajar dan mahasiswa di kota itu. Pelatihan tersebut digagas Lembaga Keterampilan & Pelatihan (LKP) D’Best Sikaladi. [caption id="attachment_39652" align="alignleft" width="395"]
Peserta pelatihan singkat menulis novel di Lima Kaum, Batusangkar, Sumatera Barat, Minggu (17/5/2015).[/caption] Di hari yang sama, FAM Cabang Galuh Ciamis mengadakan wisata literasi alam di situs Astana Gede Kawali, sebuah kompleks peninggalan sejarah dan budaya masa lampau ketika Kerajaan Galuh masih berjaya sekitar abad ke-14 Masehi. (Baca: FAM Galuh Ciamis Gelar Literasi Kearifan Lokal) Kegiatan itu mengikutsertakan puluhan pelajar SMA di Kota Ciamis. Mereka dilatih menulis kreatif dan membaca puisi dengan narasumber penyair Toni Lesmana, Jaro X Yus dan Kang Syahrul Aziz. “Dari kegiatan ini terkumpul 449 naskah puisi dan cerpen karya peserta yang rencananya akan dibukukan,” kata Yus Rusmanasudia, Koordinator FAM Cabang Galuh Ciamis dalam siaran pers yang diterima obsessionnews.com Senin (18/5). [caption id="attachment_39653" align="alignright" width="406"]
FAM Jabar dan Banten mengadakan temu darat dan diskusi kepenulisan di area Masjid Raya Bandung atau alun-alun Bandung, Minggu (17/5/2015)[/caption] Sementara di Bandung, FAM Jabar dan Banten mengadakan temu darat serta diskusi kepenulisan di area Masjid Raya Bandung atau alun-alun Bandung. Selain membahas program kerja, juga diadakan latihan menulis dengan waktu 15 menit. “Masing-masing peserta menulis karya bebas, fiksi atau nonfiksi. Setelah itu, masing-masing peserta menilai karya temannya,” kata Koordinator FAM Jabar Dedi Saeful Anwar. Karya terbaik dari latihan itu mendapat hadiah. Nilai tertinggi diraih Santi Sumiati/De Minnie (Cianjur), dan dua peserta mendapat nilai sama, yaitu Utep Sutiana (Garut) dan Wildan Fuady (Bandung). 17 Mei 2015 yang juga merupakan Hari Buku Nasional tersebut diharapkan menjadi titik balik seluruh anggota FAM Indonesia untuk semakin aktif berkegiatan di daerahnya masing-masing. “Sebagai komunitas kepenulisan nasional, FAM hanya ingin memberi semangat dan motivasi berkarya. Mudah-mudahan menginspirasi,” kata Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela. FAM Indonesia adalah sebuah organisasi kepenulisan nasional yang berdiri pada tanggal 2 Maret 2012, berkantor pusat di Pare, Kediri, Jawa Timur (Jatim). FAM Indonesia didirikan oleh Muhammad Subhan, seorang motivator kepenulisan, sastrawan, dan penulis, asal Padangpanjang, Sumbar, bersama Aliya Nurlela, seorang novelis, asal Ciamis, yang bermukim di Malang, Jatim. (Baca: Aliya Nurlela Rilis Buku Cerpen ‘Sepucuk Surat Beku di Jendela’) FAM Indonesia bertujuan menyebarkan semangat cinta (aishiteru) menulis di kalangan generasi muda, khususnya siswa sekolah dasar, SLTP, SLTA, mahasiswa, dan kalangan umum lainnya. FAM Indonesia bertekad membina anak-anak bangsa untuk cinta menulis dan gemar membaca buku. Sebab, dua hal ini melatarbelakangi maju dan berkembangnya negara-negara di dunia lantaran rakyatnya suka membaca buku dan menulis karangan. FAM Indonesia memiliki ribuan anggota yang tersebar di berbagai kota di Indonesia dan mancanegara khususnya di sekolah-sekolah dan melebur di tengah masyarakat dalam berbagai kegiatan kepenulisan. Sejumlah kota di Tanah Air memiliki cabang kepengurusan, dan pengurus serta anggota sering mengadakan kegiatan-kegiatan literasi, baik seminar, pelatihan, bedah buku, maupun kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Untuk merangsang minat menulis generasi muda, FAM Indonesia rutin menggelar berbagai lomba kepenulisan, baik tingkat lokal maupun nasional. FAM Indonesia juga bermitra dengan berbagai lembaga pendidikan dan mendapat dukungan dari sejumlah media massa untuk menggaungkan gerakan literasi yang diusungnya. Interaksi sesama anggota FAM Indonesia memanfaatkan grup 'Forum Aishiteru Menulis' di facebook. (arh)

