Jumat, 3 Mei 24

Proyek New Priok Terminal dan Bali Maritime Tourism Hub Jadi Sorotan pada AIPF 2023

Proyek New Priok Terminal dan Bali Maritime Tourism Hub Jadi Sorotan pada AIPF 2023
* New Priok Terminal. (Foto: Pelindo)

Obsessionnews.com – Dalam ajang flagship ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 pada 6 September PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memaparkan empat proyek strategis di depan para mitra global yang turut hadir pada sesi Business Matching di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.

Salah satu dari keempat proyek yang dipaparkan adalah New Priok Terminal di Jakarta, sebagai perluasan dari Pelabuhan Tanjung Priok eksisting yang utilisasinya telah mencapai ± 70%. Perluasan ini diperlukan untuk meningkatkan kapasitas sekaligus menjaga performanya sebagai pintu gerbang utama Indonesia.

 

Baca juga:

Pelindo Layani Satu Juta Pemudik Selama Lebaran 2022

Sambut Wisatawan Asing ke Indonesia, Pelindo Siap Layani Kapal Pesiar

Pelindo Ikut Sukseskan Rehabilitasi Mangrove di Indramayu

 

 

Terminal New Priok tahap I telah beroperasi sejak 2016, yaitu New Priok Container Terminal 1 (NPCT1) yang dioperasikan melalui kemitraan Pelindo dengan mitra global Mitsui, PSA dan NYK Line. Realisasi pencapaian throughput pada tahun 2022 mencapai 1,2 juta TEUs, naik sebesar 7% jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 1,1 juta TEUs.

Saat ini tengah dibangun infrastruktur dasar Container Terminal 2 dan 3 (CT2 dan CT3) serta Product Terminal 1 dan 2 (PT1 & PT2) yang sesuai standar internasional dengan panjang dermaga 800 meter per terminal, kedalaman hingga -20 mLWS, dan lapangan penumpukan petikemas seluas 32 Ha per terminal sehingga mampu menampung hingga 1,5 juta TEUs per tahun per terminal. Sedangkan PT1 dan PT2 masing-masing memiliki luas 24 Ha dengan kapasitas 500 ribu m3 per terminal.

“Untuk CT2 dan PT1 ditargetkan dapat mulai beroperasi di tahun 2026, sementara untuk pengoperasian CT3 dan PT2 akan disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas tambahan Pelabuhan Tanjung Priok ke depannya,” terang Direktur Strategi Pelindo Prasetyo dalam pemaparannya.

Dia menambahkan Terminal ini juga akan dilengkapi dengan akses jalan khusus New Priok Eastern Access (NPEA), jalan terusan dari Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) yang saat ini telah beroperasi secara penuh sepanjang 34 km. Akses ini bersama-sama dengan akses eksisting akan membantu kelancaran arus barang keluar masuk Terminal New Priok ketika nantinya beroperasi penuh.

Selama ini truk-truk kontainer melewati Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui Cikunir Ramp dan Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi E2 dan E3 menuju Cilincing. Waktu tempuhnya pada saat normal hanya 1 jam, tapi pada jam sibuk bisa sampai 2-3 jam.

Dengan adanya akses JTCC, waktu tempuh perjalanan dari kawasan industri di wilayah timur Jakarta dapat dipangkas menjadi hanya sekitar 30 menit. Hal ini menjadi bagian komitmen dari Pelindo dalam mengurangi emisi karbon di sekitar pelabuhan guna mendukung konsep green port.

“Potensi kerja sama yang ditawarkan pada proyek New Priok Terminal ini adalah kerja sama investasi pengembangan dan pengoperasian pelabuhan dengan skema bisnis Joint Venture jangka panjang hingga lebih dari 20 tahun,” jelas Prasetyo.

Proyek selanjutnya yang menarik bagi para investor yang hadir adalah Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Prasetyo menjelaskan bahwa BMTH ini disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia. Sebagai titik utama marine tourism di Indonesia, BMTH terkoneksi dengan jalur pariwisata domestik maupun internasional. Sebagai contoh Lombok, Labuan Bajo, dan Raja Ampat yang merupakan koneksi ke arah timur. Sebaliknya ke arah Barat, terdapat Surabaya, Banyuwangi, Probolinggo, Semarang, Jakarta dan berbagai wilayah Sumatera. Sedangkan konektivitas internasional yaitu ke wilayah ASEAN dan Australia.

 

Bali Maritime Tourism Hub. (Foto: Pelindo)

 

Pada Development Area 1 akan dibangun Marina dengan luasan sekitar 27 ribu m2 yang mampu menampung 275 yacht, dilengkapi dengan zona penunjang marina seluas 44 ribu m2 dan juga taman. Terdapat juga area Ritel atau komersial dengan luas total 32 ribu m2.

Di samping itu, panjang dermaga Cruise Terminal BMTH dirancang mencapai 828 meter di sisi timur untuk regular/turnaround cruise dan 614 meter di sisi selatan untuk home port cruise dengan kedalaman masing-masing hingga -12 mLWS.

Potensi kerja sama yang ditawarkan di proyek BMTH ini adalah kerja sama investasi pengembangan bisnis melalui skema Strategic Partnership.

“Pelindo terbuka dengan mitra global yang membawa nilai tambah bagi Indonesia, baik terminal operatorshipping linecruise/yacht owner, maupun pihak lainnya sebagai kontribusi dalam membangun sektor maritim dan memperkuat peran Indonesia sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN,” ujar Prasetyo. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.