Jakarta, Obsessionnews – PPP menargetkan masuk peringkat ketiga perolehan suara terbanyak dalam Pemilu 2019 mendatang. Dengan adanya islah lewat Muktamar VIII, yang memili Romahurmuziy alias Romi sebagai Ketua Umum partai berlambang Ka’bah 2016-2021.
“Kami optimis perolehan suara PPP di Pemilu 2019 mendatang bisa meningkat tajam. Terlebih lagi setelah adanya islah dan tidak ada lagi dualisme kepemimpinan,” ujar Irgan Chairul Mahfiz, politisi senior PPP di arena Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (9/4).
Baca juga:
Romy Secara Aklamasi Dipilih Jadi Ketum PPP Baru
Jokowi Minta Konflik PPP Rampung Lewat Muktamar
Jokowi Singgung Prabowo di Muktamar PPP
FOTO Jokowi Usai Buka Muktamar PPP
Menurut Irgan yang juga Wakil Ketua Komisi IX DPR R yang membidangi tenaga kerja, transmigrasi, kependudukan dan kesehatan, pada Pemilu 2014 yang lalu, suara PPP hanya 8.157.488. Sehingga hanya bisa mengantarkan 39 kader PPP duduk sebagai anggota DPR RI.
Irgan mengenang kejayaan PPP pada Pemilu 1977, di mana PPP meraih 18.743.491 suara, atau 99 kursi di DPR RI. Namun suara PPP terus menurun di pemilu berikutnya. Misalnya, Pemilu 1982 memperoleh 94 kursi di DPR RI.
Pada Pemilu 1987, jumlah kursi PPP di DPR turun jadi 61 kursi. Pada Pemilu 1987, jumlah kursi PPP di DPR RI turun jadi 61 kursi. “Tapi, Alhamdulillah, pada Pemilu 1992, jumlah suara PPP naik jadi : 16.624.647 atau memperoleh 62 kursi di DPR RI,” ujar pengurus DPP Parmusi itu.
Kemudian pada Pemilu 1997, suara PPP naik jadi 25.340.028. Sehingga jumlah kursi di DPR RI juga naik jadi 89 kursi. Pada Pemilu 1999, suara PPP anjlok jadi 11.329.905. Sehingga jumlah kursi di DPR RI turun jadi 58 kursi. Jumlah suara PPP di Pemilu 2004 juga merosot jadi 9.248.764, sehingga jumlah kursi di DPR RI tetap 58 kursi.
Untuk Pemilu 2009, jumlah suara PPP tinggal 5.533.214, atau tinggal 38 kursi di DPR RI. (@reza_indrayana)