Jumat, 10 Mei 24

Polres Bangkalan Gelar Rekonstruksi Kasus Carok yang Tewaskan Empat Orang

Polres Bangkalan Gelar Rekonstruksi Kasus Carok yang Tewaskan Empat Orang
* Rekonstruksi carok massal oleh tim penyidik Polres Bangkalan di Bangkalan, Jawa Timur, Senin (26/4/2024). (Foto: ANTARA/ HO-Polres Bangkalan)

Obsessionnews.com – Kepolisian Resor (Polres) Bangkalan, Jawa Timur, menggelar rekonstruksi kasus carok yang mengakibatkan empat orang tewas di Kecamatan Tanjung Bumi. Rekonstruksi dilakukan di Jalan Kiniba, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, pada Senin (26/2/2024), dengan memerankan dua tersangka utama, yakni Hasan Busri dan Wardi.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bangkalan Andi Sulistyo menjelaskan, alasan pemilihan lokasi yang berbeda dari tempat kejadian asli untuk menjaga situasi kondusif selama rekonstruksi dilakukan.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Seorang Pemuda di Semarang

“Kami sengaja memilih tempat lain untuk menjaga berbagai kemungkinan. Khawatir jika rekonstruksi dilakukan di lokasi kejadian, situasinya tidak kondusif,” ujarnya.

Insiden pada 12 Januari 2024 itu menyebabkan tewasnya MTJ, MTD, dan NJ, yang merupakan kakak, adik, dan paman warga Larangan Timur, serta HF, murid dari MTJ, yang berasal dari Bumi Anyar. Mereka tewas di tangan dua bersaudara, HB (40) dan MW (34), warga Bumi Anyar.

“Anda ada 38 adegan yang diperagakan oleh kedua tersangka, disaksikan langsung oleh jaksa penuntut umum (JPU) dan kuasa hukum tersangka,” kata Andi.

Penasihat hukum tersangka, Bahtiar Pradinata menjelaskan, rekonstruksi tersebut membantu untuk mengklarifikasi fakta-fakta yang terjadi. Dia menyatakan bahwa kliennya hanya bertindak untuk mempertahankan harga diri setelah mendapat perlakuan kasar, termasuk ditampar dan diancam dengan senjata tajam.

Baca juga: Polres Merangin Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Anaknya Sendiri di Jambi

“Tersangka hanya bertahan untuk menjaga harga dirinya. Dia ditampar dan bahkan ditodong dengan celurit sebelum akhirnya ditantang untuk duel. Dia hanya pergi untuk mengambil senjatanya setelah itu,” jelasnya.

Selain itu, adegan dalam rekonstruksi menunjukkan bahwa tersangka dalam keadaan dikeroyok oleh enam orang, mengingat di lokasi kejadian, keempat korban didampingi oleh banyak teman mereka.

“Dari pihak korban, mereka banyak, lebih dari 10 orang, dan dalam duel itu ada sekitar 5-6 orang yang terlibat. Bahkan salah satu dari mereka yang terlibat dalam duel disuruh kabur oleh tersangka jika tidak ingin berakhir seperti keempat korban mereka,” ungkap Bahtiar menjelaskan lebih lanjut. (Antara/Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.