Sabtu, 27 April 24

PM Wanita yang Pandai ‘Meredam’ Muslim

PM Wanita yang Pandai ‘Meredam’ Muslim
* PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengenakan jilbab. (ParsToday)

Tak hanya piawai mendekati ummat Islam, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern juga pandai meredam emosi ummat Islam pasca penembakan terhadap jamaah muslim di masjid pada Jumat (13/5/2019), yang dilakukan oleh teroris non muslim Brenton Tarrant (28), radikal kulit putih asal Australia. PM wanita ini langsung merangkul kaum muslim setelah tragedi penembakan yang dilakukan tiga pria bule bersama seorang wanita ini yang menewaskan lebih 50 orang muslim hendak sholat Jumat tersebut.

Setelah penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru telah menewaskan lebih 50 orang termasuk seorang warga Indonesia, dan puluhan lainnya luka-luka berat itu, PM Jacinda Ardern langsung berinisiatif berpidato menyatakan ikut duka cita, mengecam terois pelaku penembakan dan meminta maaf ummat Islam di dunia. Bahkan, PM wanita ini non muslim ini kontan mengenakan kerudung muslimah (jilab) sebari mengucapkan assalamu’alaikum dan membuka pidato dengan doa Islam. Hebat!

Dari sini, emosi ummat Islam dunia tentu saja setidaknya bisa diredam, bahkan menjadi simpati terhadap wanita non muslim yang menjadi pemimpin nomor satu di negara Selandia Baru tersebut. PM Ardern berkunjung ke Christchurch untuk bertemu dengan komunitas Muslim di kota ini. Ardern berpakaian hitam dan mengenakan jilbab, yang ditafsirkan oleh banyak orang sebagai simbol penghormatan terhadap mereka yang terkena dampak serangan itu.

Nampaknya, si PM wanita ini tanggap terhadap penampilan. Begitu terjadi insiden penembakan di dua masjid di Christchurch, ia dengan cepat menganggap serangan itu sebagai tindakan terorisme dan menolak anggapan bahwa para korban kebanyakan adalah migran, yang bukan bagian dari negara. Ini sekaligus melawan pernyataan Senator Queensland, Australia, Fraser Anning yang malah menyalahkan jemaah muslim yang menjadi korban pe+nembakan. Bukan menyalahkan pelaku penembakan brutal.

Keterlaluan di saat dunia tengah berduka dan mengutuk aksi teror penembakan brutal terhadap umat Islam di Masjid Christchurch Selandia Baru, Senator Australia Fraser Anning justru menyalahkan bahwa serangan tersebut akibat imigran Muslim yang agamanya disebut ‘liar’ dan ‘keras’. Karuan saja, pernyataan senator bule ini mendapat kecaman dunia dan media setempat.

Lain dengan sikap senator brengsek tersebut, PM Selandia Baru Jacinda Ardern dengan cepat menganggap serangan itu sebagai tindakan terorisme dan menolak anggapan bahwa para korban kebanyakan adalah migran, yang bukan bagian dari negara. “Mereka memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka,” kata Ardern dalam konferensi pers, Sabtu (16/3), pasca serangan tersebut.

PM Ardern juga menegaskan, “kalian adalah kita”. Pidato tersebut menunjukkan kebijakan luar biasa Ardern ketika Selandia Baru menghadapi fenomena terburuk dalam sejarah negara ini. Ketika Ardern memeluk beberapa keluarga yang berduka, dia memberi tahu mereka bahwa rakyat Selandia Baru “bersatu dalam kesedihan.” PM wanita itu juga berjanji untuk menanggung biaya pemakaman bagi setiap korban dan menawarkan bantuan keuangan tambahan kepada keluarga yang mungkin membutuhkannya.

Ardern pun berjanji bahwa kabinetnya akan mengambil langkah-langkah pengendalian senjata untuk memperbaiki undang-undang negara terkait dengan senjata. PM Selandia Baru ini berjanji melakukan reformasi untuk pengendalian senjata. Tak hanya itu, PM Ardern bahwa meminta kepada Presiden AS Donald Trump bantuan terbaik yang dapat dia berikan setelah serangan Christchurch adalah simpati dan cinta bagi komunitas umat Muslim. Ardern berbicara kepada Trump di telepon pada Sabtu (17/3) pagi sebelum terbang ke Christchurch, pasca serangan terhadap dua masjid tersebut. Dia mengatakan Trump menyampaikan belasungkawa, dan bertanya apakah ada bantuan yang bisa diberikan Amerika Serikat.

Sumpah Terhadap Teroris
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern bersumpah tidak akan pernah menyebut nama pria bersenjata yang melakukan serangan di masjid di Kota Christchurch. “Dia mencari banyak hal dari tindakan terornya, termasuk agar menjadi terkenal – itulah sebabnya Anda tidak akan pernah mendengar saya menyebutkan namanya,” kata Ardern dalam pidato penuh emosional di gedung parlemen Selandia Baru, seperti dilansir BBC, Selasa (19/3).

Di hadapan anggota parlemen Selandia Baru, Ardern berkata, “Saya mohon, ucapkan nama-nama mereka yang meninggal ketimbang nama pelakunya. Dia adalah teroris. Dia adalah pelaku kriminal. Dia adalah ekstremis. Tetapi ketika menyangkut dirinya, ketika harus menyebutnya, saya tak akan menyebut namanya.”

Dalam pertemuan khusus dengan parlemen pada Selasa (19/3), Ardern memulai dengan “Assalamualaikum”. Dia kemudian meminta platform media sosial untuk berbuat lebih banyak dalam memerangi teror, setelah pelaku serangan di Christchurch menyiarkan langsung serangannya di Facebook. “Kami tidak bisa hanya duduk dan menerima bahwa platform ini ada dan bahwa apa yang dikatakan mereka bukanlah tanggung jawab yang menerbitkannya,” tegas PM wanita ini.

Perdana Menteri Jacinda Ardern tiba di masjid Kilbirnie pada 17 Maret 2019 di Wellington, Selandia Baru. (BBC)

Ardern meyakinkan anggota parlemen bahwa terduga pelaku penyerangan akan “menghadapi ancaman hukuman yang berat”. PM Selandia Baru ini pun mendorong seluruh warga negara itu untuk menunjukkan solidaritas kepada komunitas Muslim pada Jumat ini – saat salat Jumat yang sekaligus menandai sepekan sejak penembakan.

Di antara 50 orang yang terbunuh dalam serangan di dua masjid selama salat Jumat adalah para migran Muslim, pengungsi dan penduduk dari negara-negara termasuk Indonesia, Pakistan, Bangladesh, India, Turki, Kuwait, dan Somalia. Warga Indonesia yang meninggal adalah Lilik Abdul Hamid, 58 tahun, yang bekerja sebagai teknisi di Air New Zealand. Lilik juga ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Christchurch.

Pada Senin (18/3), PM Ardern mengumumkan bahwa undang-undang penggunaan senjata api akan diperketat, dengan menyatakan bahwa rinciannya akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan. Pelaku penembakan pada Jumat lalu (15/3), di dua masjid di Kota Christchurch tersebut, warga Australia, Brenton Tarrant, berusia 28 tahun, yang menyebut dirinya sebagai penganut supremasi kulit putih, didakwa sebagai pelaku penembakan.

Adzan Boleh Disiarkan di TV Selandia Baru
Meski mengundang kepedihan atas insiden penembakan brutal yang menewaskan 50 jamaah Islam dan puluhan luka-luka di masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, yang dilakukan oleh teroris Kristen radikal, Jumat (15/3) lalu, namun kini mendatangkan hikmah.

Setelah Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern mengucapkan bela sungkawa yang mendalam dan sibuk mendekati kaum muslim di negerinya menyusul insiden penembakan jamaah muslim saat sholat Jumat di masjid tersebut, ternyata kini Pemerintah Selandia Baru memutuskan adzan disiarkan di TV Nasional sebagaimana di TV-TV Indonesia

Sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Islam, pemerintah Selandia Baru memutuskan azan kini wajib disiarkan di televisi nasional di negara tetangga dekat Australia tersebut. PM Selandia Baru, Jacinda Ardern secara resmi mengumumkan akan mengheningkan cipta selama dua menit pada Jumat (22/3), untuk mengenang korban penembakan teroris di masjid kota Christchurch. Selain itu, suara azan akan disiarkan secara langsung di televisi–televisi Nasional Selandia Baru.

Mengheningkan cipta dilakukan untuk mengenang dan memberikan penghargaan kepada Muslim dan keluarga korban penembakan massal tersebut. Ardern mengatakan banyak orang Kiwi (panggilan untuk warga Selandia Baru) ingin mengungkapkan kesedihan mereka seminggu setelah serangan yang menewaskan 50 orang.

“Untuk mengenang para korban akan ada mengheningkan cipta selama dua menit hari Jumat ini. Kami juga akan menyiarkan secara nasional panggilan adzan melalui TVNZ dan RNZ,” katanya seperti dilansir dari stuff.co.nz, Rabu (20/3). (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.