Sabtu, 27 April 24

Peternak Ayam di Mimika Dapat Subsidi Harga

Peternak Ayam di Mimika Dapat Subsidi Harga
* Peternak ayam.
Timika, Obsessionnews – Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) memberi subsidi harga bagi peternak ayam petelur. Subsidi diberikan untuk membangkitkan gairah usaha dan melindungi peternak dari beban harga yang tinggi.
“Jadi katakanlah harga telur dari Surabaya dibeli murah terus daerah itu Rp 30 ribu, di pasar kita tetap membeli Rp 52 ribu,” ujar Perwakilan Grosir LPMAK, Mustofa saat berbincang dengan wartawan di Distrik Mimika Baru, Mimika, Papua, Sabtu (12/12/2015).
Mustofa menjelaskan subsidi harga dimaksud melalui penetapan harga di atas harga pasar. Misalnya saja telur dibeli dengan harga mahal dari tangan peternak, maka pada saat dijual kembali akan disesuaikan harga pasar.
peternak ayam Mimika2
Mustofa
“Kalau diturun harga kita akan turunkan, karena kerugian ditanggung grosir sehingga teman-teman peternak tetap bersemangat, tetap meraih keuntungan,” tegasnya.
Diakuinya tingkat Harga Pokok Produksi (HPP) di Kabupaten Mimika masih terbilang tinggi, sehingga apabila harga dilepas ke pasar, dikhawatirkan akan berdampak pada pendapatan peternak khususnya yang menjadi binaan LPMAK.
“Kalau kita melepas ke pasar kita belum siap bersaing dengan Surabaya khususnya harga tapi kalau kualitas kita jamin lokal lebih bagus,” kata Mustofa.
peternak ayam Mimika3
Selain subsidi harga, LPMAK juga memberi bantuan kepada peternak binaan berupa kandang, menyiapkan tenaga pendamping kerjasama dengan Universitas Negeri Papua, tenaga dokter hewan serta membantu memasok kebutuhan pakan ternak dan bibit ayam.
“Di sini Mimika, Papua bukan daerah produksi itu masalahnya, jadi semua sarana produksi ternak yang ada di sini kita datangkan dari luar,” jelas dia.
Sadrak Jikwa, peternak ayam petelur dari Satuan Pemukiman (SP) 2 mengaku senang bisa memdapat bantuan subsidi dari LPMAK. Januari tahun depan, usaha penernakan di tempat kerjanya akan sudah mulai produksi.
“Akhir Januari siap produksi atau minggu ke empat,” ucap Sadrak kepada wartawan.
LPMAK membina 16 peternak ayam yang berasal dari warga 7 suku di kabupaten Mimika, Papua. Tahun depan, 10 kandang baru akan kembali dibuka. Saat ini produksi telur dari 16 kandang itu membukukan nilai transaksi di atas Rp 500 juta perbulan. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.