Jumat, 3 Mei 24

Pesan Menag Yaqut kepada Sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil: Jaga Tradisi dan Kembangkan Teknologi

Pesan Menag Yaqut kepada Sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil: Jaga Tradisi dan Kembangkan Teknologi
* Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Wisuda Ma'had Aly Nurul Cholil di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu (15/10/2023). (Foto: Kemenag)

Obessionews.com – Sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil mendapat pesan penting dari Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas, yakni menjaga warisan tradisi dan mengembangkan teknologi.

 

Baca juga:

Terus Dorong Kemandirian Pesantren, Menag Yaqut Sebut Ini Amanah Presiden Jokowi

Pimpin Doa Upacara, Menag Yaqut Sebut Takdir Tuhan Selamatkan Pancasila

 

 

“Sarung dan sorban yang sekarang Anda pakai itu jangan ditinggalkan, tapi tambahi dengan kemampuan-kemampuan lain, seperti belajar teknologi,” kata Menag Yaqut dalam Wisuda Ma’had Aly Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu (15/10/2023), seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.

Menurut Menag, belajar teknologi merupakan sebuah kewajiban penting. Karena ke depan semua berbicara tentang teknologi.

“Hampir tidak ada segala sesuatu yang dilakukan manusia itu tidak bisa dilakukan oleh teknologi, itu tidak ada,” tegasnya.

Selain keharusan para sarjana untuk menguasai pembaruan zaman, putra ulama besar Nahdlatul Ulama (NU) KH M. Cholil Bisri itu juga berpesan agar para mahasantri meniru dan mencontoh Syaikhona Kholil Bangkalan.

“Mahasantri harus mencontoh bagaimana kompleksitas dan multidimensional yang dimiliki oleh Syaikhona Kholil,” ucap Menag.

“Kalian ini membawa nama Syaikhona Kholil, menjadi sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil. Jadi kalau tidak sama perilakunya atau bahkan bertentangan sama sekali dengan Kiai Kholil, insya Allah tidak bermanfaat,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan, pengalaman Syaikhona Kholil dalam menghadapi perubahan peradaban harus juga menjadi pijakan para mahasantri dalam mengambil peran.

“Syaikhona Kholil itu merupakan ulama yang memiliki kemampuan multidimensional yang orang-orang biasa tidak akan pernah bisa memiliki, kiai biasa tidak akan bisa, cucu-cicitnya juga tidak akan bisa,” jelas Menag.

“Syaikhona Kholil merupakan seorang ulama ‘alim ‘allamah yang menguasai banyak hal bukan hanya soal-soal keilmuan, geopolitik beliau juga menguasai,” tambahnya.

Syaikhona Kholil, masih menurut Menag Yaqut, ikut melahirkan NU pada 1926. Kelahiran ini salah satunya bermula dari pembacaan Syaikhona Kholil terhadap kemelut yang sedang dihadapi Tanah Hijaz.

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menyerahkan bantuan pendidikan untuk Ma’had Aly Nurul Cholil Bangkalan.

Sementara itu KH Ahmad Faqoth Zubair selaku Mudir Ma’had Aly Nurul Cholil Bangkalan menyampaikan terima kasih kepada Menag dan juga selamat kepada para mahasantri yang diwisuda.

“Kami ingin menyampaikan selamat atas diwisudanya Mahasantri Marhalah Ula Ma’had Aly Nurul Cholil. Semoga ilmu-ilmu yang sudah didapat bisa bermanfaat khususnya untuk pribadi dan umumnya untuk masyarakat,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini Menag didampingi Dirjen Pendis Ali Ramdhani, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, Direktur Diktis Ahmad Zainul Hamdi, Kakanwil Kemenag Jawa Timur Husnul Maram, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Akh Muzakki, serta Pengasuh PP Nurul Cholil Bangkalan KH Zubair Muntashor, Mudir Ma’had Aly Nurul Cholil KH Ahmad Faqoth Zubair dan anggota DPR RI Chasani Zubair. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.