Padang, Obsessionnews – Pertengahan tahun 2016, ditargetkan, kereta api cepat (rail bus) menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) sudah beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominko) Sumbar Amran mengatakan, kereta api ke bandara tidak bisa beroperasi awal 2016, karena masih terkendala pembebasan lahan.
Lahan yang baru dibebaskan mencapai 97 persen sedangkan sisanya 2-3 persen, sedang dalam proses pembebasan. Dalam waktu dekat ganti rugi sudah selesai diberikan.
Penyelesaian lahan yang tinggal 3 persen diserahkan ke pengadilan melalui jalur konsolidasi. Pemprov telah menyerahkan dana pembebasan laha, senilai Rp900 juta kepada pengadilan.
“Lahan yang masih menunggu pembebasan itu sebenarnya tanah Negara yang telah ditinggali penduduk. Hanya saja kendalanya, orangnya ada tapi sertifikatnya tidak ada, sertifikat ada orangnya yang sudah tidak ada. Tapi, untuk hal ini kita serahkan kepada pihak pengadilan,” kata Amran kepada obsessionnews.com saat dihubungi Kamis (19/11).
Amran mengatakan, proyek jalur kereta api Kota Padang menuju BIM didanai sepenuhnya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sementara anggaran pembebasan lahan merupakan tanggungan Pemerintah Daerah.
Konstruksi pembangunan jalur KA antara Duku – BIM telah dimulai pada 2012 silam dengan pembebasan lahan. Dari tahun tersebut, pembangunan telah menelan biaya sebesar Rp 127,5 miliar.
Jalur KA Duku menuju BIM dengan panjang lintasan 3,9 kilometer dengan luas tanah sekira 10 – 12 hektar (ha). Untuk fasilitas penunjang akan dibangun pula satu unit jembatan KA yang melintasi Sungai Batang Anai selebar 164 meter, dua unit stasiun, yaitu Stasiun Duku dan Stasiun BIM serta sistem persinyalan mekanik. (Musthafa Ritonga)
