Jumat, 26 April 24

Perlu Diperhatikan! Makanan Ultra Proses Berdampak Buruk pada Kesehatan

Perlu Diperhatikan! Makanan Ultra Proses Berdampak Buruk pada Kesehatan
* Makanan ultra proses (ultra-prosessed food/UPF) atau kerap dipahami sebagai makanan kemasan. (Sumber foto: getty image)

Jakarta, obsessionnews.com – Di masa lalu orang-orang harus memasak makanannya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Namun, dewasa ini kebanyakan orang memilih cenderung mengonsumsi makanan olahan atau instan karena praktis dan mudah dijumpai. Berbagai produk makanan ringan maupun minuman ringan dalam kemasan (soft drink) itu disebut makanan ultra proses.

Baca juga: 

Hindari Makanan yang Memperpendek Umur

Sering Konsumsi Makanan Manis Bikin Cepat Tua

Di dunia modern sekarang ini, kita sangat mudah menjumpai makanan ultra proses (ultra-prosessed food/UPF) atau kerap dipahami sebagai makanan kemasan. Di dalamnya terkandung pengawet, pemanis, pewarna buatan, perisa, dan umumnya mengandung  gula dan garam yang relatif tinggi.

Makanan ultra proses atau makanan instan adalah yang diproduksi di pabrik, dijual dalam bentuk kemasan, terdapat banyak kandungan zat tambahan, dan mengandung zat yang tidak tersedia di dapur rumah biasa. Biasanya makanan ultra proses diolah dengan cara karbonasi, pemadatan, pengocokan, penambahan massa, pemipihan, dan lain-lain. Saat buah dan sayur tersebut diolah bersama dengan garam, gula, minyak, lemak, maupun zat aditif tertentu dan menghasilkan bentuk yang baru, itulah yang disebut sebagai makanan ultra proses.

Selain itu makanan ultra proses dirancang untuk memiliki masa kedaluwarsa yang panjang dan harganya terjangkau.

Dalam situs kesehatan Mayo Clinic disebutkan, makanan yang diproses tapi masih memiliki bentuk aslinya disebut sebagai minimally processed food atau makanan yang diproses secara minimal. Contohnya sayuran beku, daging beku, roti yang diproduksi di toko, susu dan yogurt. Makanan dan minuman tersebut diproses sebagai cara untuk memperpanjang masa konsumsinya, baik dengan cara mengalengkan, membekukan, atau mengeringkan. Sedangkan hampir semua makanan ultra proses sudah tidak memiliki bentuk aslinya lagi.

Hal yang membuat makanan ultra proses tidak sehat bukan hanya kandungan zat gizi yang dianggap berisiko, melainkan juga terkait dengan perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat proses pengolahan tingkat tinggi.

Para ahli mengatakan, hal ini merupakan faktor risiko di luar tingginya kadar gula, garam, dan zat adiktif di dalam makanan ultra proses. Sehingga beberapa jenis makanan tidak akan menjadi lebih baik, meskipun kandungan gizinya telah dimodifikasi dan diusahakan agar menjadi lebih sehat. Serat dalam kandungan makanan pun rendah. Namun, semua penambahan itu dianggap tidak cukup untuk membuatnya menjadi makanan sehat. Segala makanan itu pun tidak bisa menyamai gizi real food.

Menurut penelitian World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. peningkatan konsumsi makanan ultra proses menyebabkan peningkatan nafsu makan dan kenaikan berat badan yang lebih besar daripada makanan yang tidak diproses, meskipun kalorinya sama. Orang yang mengonsumsi makanan ultra proses lebih mudah lapar dan makan dalam jumlah lebih banyak. Risiko dan dampak buruk kesehatan yang bisa terjadi antara lain obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung atau pembuluh darah, kanker, asma, sindrom iritasi usus besar, kelemahan otot, bahkan depresi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni membaca fakta nutrisi pada kemasan sebagai cara paling sederhana untuk menemukan makanan ultra proses. Sebagian besar makanan ini memang disajikan dalam bentuk kemasan. Jika daftar komposisi makanan sangat panjang, dengan banyak istilah kimia, hampir bisa dipastikan adalah makanan ultra proses. Kandungan seperti kasein, laktosa, whey, dan gluten umumnya hanya ditemukan dalam makanan ultra proses.

Selain itu ada bahan yang berasal dari pemproresan lanjut, seperti minyak terhidrogenasi, protein terhidrolisis, isolat protein kedelai, maltodekstrin, dan sirup jagung (high-fructose corn syrup/HFCS). Dengan mengenali jenis makanan ini, kita bisa menetapkan mana pilihan asupan makanan yang sehat untuk keluarga. (Angie Diyya)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.