“Apabila penista agama tidak diproses secara hukum, negara ini akan hancur dan celaka”
Jakarta, Obsessionnews.com – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Aksi Bela Islam jilid 3 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (2/12/2016). Aksi super damai itu menuntut polisi menangkap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.
Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet termasuk yang mendukung aksi 212. Selama ini Ratna gencar mendesak aparat penegak hukum untuk memenjarakan Ahok karena kasus penistaan agama. Menurut Ratna, kasus Ahok tidak berkaitan dengan soal mayoritas atau minoritas, dan juga bukan karena agama yang dianut Ahok, tapi ini semata-mata karena kasus penistaan agama.
“Jika agama dinista, tentu akan menimbulkan tuntutan hukum,” kata Ratna ketika dihubungi Obsessionnews.com, Kamis (1/2).
Ratna yang juga pendiri Teater Satu Merah Panggung menambahkan, agama adalah penghubung antara manusia dengan Tuhan. Karena itu siapapun yang menista agama harus diproses secara hukum.
“Apabila penista agama tidak diproses secara hukum, negara ini akan hancur dan celaka,” tandasnya.
Ratna menegaskan aksi 212 hanya menuntut Ahok dipenjara. Tapi, ia merasa kesal, kenapa hal itu sulitnya dilakukan oleh aparat penegak hukum?
“Kapolri menganggap kita seperti anak manja yang diberi permen, lalu diam begitu saja. Kapolri hanya memberikan status tersangka kepada Ahok, tapi tidak ditahan. Dan dikiranya kita bodoh,” ucapnya.
Ia menilai pemerintah tidak senang dengan aksi 212. Hal ini tercermin pemerintah membuat kegiatan-kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan tuntutan memproses Ahok secara hukum. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain pertemuan Presiden Jokowi dengan pimpinan parpol, pagelaran Bhinneka Tunggal Ika, dan panggung Nusantara Bersatu.
Ratna mengungkapkan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah itu seperti panggung sandiwara, karena tidak menjawab tuntutan Ahok ditangkap.
“Kalau ingin bersandiwara di panggung, belajar deh ke gue, kan gue sutradara,” pungkasnya. (Aprilia Rahapit)
Baca Juga:
Habib Rizieq Sebut Kapolri Dikhianati Bawahan
Berjalan Kaki Bela Islam, Santri Ciamis Jadi Momentum Bersejarah
Bus Dilarang, Ribuan Warga Ciamis Jalan Kaki ke Jakarta
Kapolri-GNPF MUI Sepakat Bendung Mobokrasi
Habib Rizieq: Negara Tidak Boleh Kalah Oleh Penista Agama
Panglima TNI Sebut Ketua FPI Jadi Korban Propaganda AS dan Australia
Komisi III DPR: Ucapan Kapolri Bernada Provokatif
Makar, Maklumat Kapolri, Eh… Google!