Jumat, 26 April 24

Penilaian ICW Terhadap Dua Calon Pimpinan KPK

Penilaian ICW Terhadap Dua Calon Pimpinan KPK

Jakarta – Dua nama calon Pimpinan KPK sudah d‎iserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh Panitia Seleksi (Pansel) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. ‎Mereka yakni Busryo Muqaddas dan Robby Arya Brata.

Indonesia Corruption Watch (ICW) punya penilaian sendiri kepada dua orang tersebut. Busryo memang selama ini dikenal sebagai Wakil Ketua KPK. Sementara Robby ‎sebagai Analis Hukum Internasional dan Kebijakan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Wakil Ketua ICW, Agus Sunaryanto menilai keduanya dianggap sama-sama memiliki latar belakang pendidikan hukum yang kuat, serta relatif baik dibanding yang lain karena tidak memiliki catatan buruk ‎di hadapan publik.

Namun, keduanya dianggap memiliki kemampuan yang berbeda dan tidak bisa disamakan. Sebagai Wakil Ketua KPK, Busryo dianggap sudah teruji dan berpengalaman melakukan pemberantasan korupsi. Bahkan namanya ikut membesarkan KPK saat ini di depan masyarakat.

Sedangkan Robby, secara teori maupun keilmuan mengenai hukum mungkin dianggap sudah mumpuni. Tapi tetap saja, prestasinya dalam upaya ‎pemberantasan korupsi dianggap belum teruji masih sebatas gagasan, sehingga belum bisa meyakinkan masyarakat untuk dijadikan sebagai pimpinan KPK

“Ini kan kita harus uji nih, karena kerjanya Roby di Setkab administratif sehingga belum teruji di situ keberanian dia mengambil keputusan, berhadapan dengan politisi yang punyabackground kuat,‎”ujar Agus, saat dihubungi, Kamis (16/10/2014).

Baik Busryo maupun Robby keduanya akan ‎diserahkan Presiden ke DPR untuk mengikuti tes diuji kelayakan dan kepatutan. DPR selanjutnya akan memilih satu di antara dua orang itu untuk mengisi posisi wakil ketua. Untuk itu, hendaknya kata Agus DPR berani menanyakan kesiapan masing-masing calon dalam menghadapi para mafia hukum.

‎”Bagaimana mereka bisa menghadapi mafia hukum yang tidak hanya tekanan politik, tapi juga tekanan psikis yang belum teruji karena background Busyro dan Roby berbeda. Itu yang mungkin harus ditanya lagi di DPR, kesiapan keluarganya menghadapi tantangan itu, bagaimana kalau diguyur uang,” terangnya.

Secara pribadi, Agus masih berharap DPR kembali memilih Busryo untuk dijadikan sebagai pimpinan KPK. ‎Menurutnya Busryi sudah mampu beradaptasi dengan unsur pimpinan KPK lainnya. Langkah Busyro di KPK pun bisa lebih leluasa melakukan terobosan pemberantasan korupsi. (Abn)

 

Related posts