Pengungsi Rohingya di Bangladesh berunjuk rasa menuntut jaminan keamanan dari pihak pemerintah Myanmar sebagai syarat kembali ke Rakhine.
Salah seorang pengungsi Rohingya di Bangladesh yang berpartisipasi dalam unjuk rasa tersebut mengungkapkan adanya petisi yang ditandatangani 20.000 orang yang menuntut jaminan keamanan sebagai syarat pemulangan pengungsi Rohingya ke Myanmar.
“Kami bersedia kembali ke Rakhine jika pemerintah menjamin keamanan,” ujar salah seorang pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Pemerintah Bangladesh dan Myanmar menandatangani perjanjian repatriasi pengungsi Rohingya ke Rakhine pada 25 November 2017. Tapi sebagian pengungsi Rohingya menolak untuk kembali, karena keselamatan nyawanya tidak dijamin setelah kembali.
PBB menyatakan proses pemulangan pengungsi Rohingya harus dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan.
Deputi Direktur HRW Divisi Asia, Phil Robertson hari Minggu menyatakan, Tidak ada jaminan internasional untuk melindungi pengungsi Rohingya saat mereka kembali ke Myanmar.
“Ada kemungkinan saat pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar akan terulang lagi peristiwa serupa yang menyebabkan mereka melarikan diri dari rumahnya,” tutur Robertson hari Ahad (28/1/2018).
Sejak gelombang baru kekerasan terhadap Rohingya kembali pecah pada 25 Agustus 2017 lalu hingga kini, lebih dari enam ribu orang tewas, delapan ribu orang cidera dan lebih dari 800.000 orang terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri dengan meninggalkan Rakhine menuju Bangladesh. (ParsToday)
Baca Juga:
- Tak Ada Jaminan Keselamatan Muslim Rohingya di Myanmar
- Genosida terhadap Muslim Rohingya Masih Berlangsung
- PBB: Kondisi Muslim Rohingya Masih Memprihatinkan
- Kampret! Suu Kyi Malah Dukung Pembantaian Muslim Rohingya
- Ditemukan Kuburan Massal Muslim Rohingya di Myanmar
- Krisis Rohingya: Mereka yang Dipukuli dan Dibakar
- Siksa Muslim Rohingya, Tentara Myanmar Malah Dilindungi
- Muslim Rohingya Disiksa, Malaysia Ancam Tarik Investasinya di Myanmar
- Pemerintah Myanmar Sita Hasil Panen Petani Rohingya
- AS Cuma Kecam, Tidak Ada Inisiatif Akhiri Krisis Myanmar
- PBB Akui Pembantaian Sistematis Muslim Rohingya
- Pengungsi Rohingya di Bangladesh Capai 590 Ribu
- Setiap Pekan 12.000 Anak-anak Rohingya Tiba di Kamp Penuh Sesak
- UNICEF Peringatkan Kondisi Buruk Pengungsi Rohingya
- Israel Akui Berperan dalam Genosida Muslim Rohingya
- PBB Sengaja ‘Diamkan’ Pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar?
- PBB: Penyiksaan Muslim Rohingya, Mimpi Buruk Kemanusiaan
- Biadab! Orang Buddha Myanmar Halangi Bantuan Rohingya
- Muslim Rohingya Dibantai, Suu Kyi Masih Saja Menipu!
- Tragedi di Myanmar, Genosida Terorganisir terhadap Umat Islam
- Kampret! Mendagri India Usir Muslim Rohingya
- Pembantaian Muslim Myanmar, Contoh Nyata Genosida
- Pengungsi Rohingya Sebut Omongan Suu Kyi Penipuan!
- Serangan atas Muslim Berlanjut, Komandan Militer Myanmar Biadab!
- Forjim Bongkar Penyesatan Opini Kaum Liberal tentang Konflik Rohingya
- Militer Myanmar Sengaja Bakar Desa-desa Muslim Rohingya
- Myanmar Tidak Ijinkan IRC Mengkases Muslim Rohingya
- UNICEF Peringatkan Bahaya Kematian 200 Ribu Anak Rohingya
- Negara-negara Islam Harus ‘Boikot’ Myanmar !!
- Bungkam, Aung San Suu Kyi Dikecam 5 Peraih Nobel Perdamaian
- Militer Myanmar Mulai Serang Masjid-masjid di Rakhine
- Pokok-pokok Pikiran Majelis Nasional KAHMI tentang Masalah Rohingya
- Forum Parlemen Dunia Kutuk Genosida Rohingya, India Marah
- Media Myanmar Sebarkan Berita Bohong Soal Rohingya
- The Telegraph: Militer Myanmar Bantai Muslim
- Tentara Myanmar Tembaki Ratusan Muslim Rohingya, Perempuan dan Anak-anak
- Pengacara Muslim Myanmar Tewas Diteror