Jumat, 26 April 24

Pengrajin Perak Celuk, Bali Didorong Manfaatkan Fasilitas KITE

Pengrajin Perak Celuk, Bali Didorong Manfaatkan Fasilitas KITE
* Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga pada pembukaan Celuk Jewellery Festival 2017 di Desa Celuk, Gianyar, Bali.

Gianyar, Obsessionnews.com – Kerajinan perak Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali diharapkan dapat kembali berjaya. Penyelenggaraan Celuk Jewellery Festival 2017 bisa menjadi momentum mengangkat geliat Desa Celuk sebagai pusat kerajinan perak di Bali.

Celuk Jewellery Festival 2017 merupakan penyelenggaraan tahun kedua setelah tahun lalu mendapat sambutan dari masyarakat. Festival ini diikuti oleh lebih banyak pengrajin perak dengan kualitas yang semakin meningkat.

“Harapan saya masyarakat Celuk bisa menangkap geliat ini dan saya melihat anak-anak muda memotori festival ini. Hal seperti ini memang  harus dilakukan,” kata Puspayoga dalam siaran pers di Gianyar, Bali, Minggu (15/10/2017).

Dia mengatakan pemerintah hanya bisa memberi dukungan regulasi seperti halnya program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Program yang diluncurkan Januari 2017 oleh Presiden Jokowi telah memfasilitasi 37 UKM.

Program KITE merupakan program pemerintah untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Program ini memberikan kemudahan impor sehingga menurunkan biaya produksi, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya volume produksi dan daya saing

Puspayoga menegaskan program KITE harus bisa dimanfaatkan oleh pengrajin Celuk sebab bahan baku perak masih impor. Dia juga mendorong agar koperasi berperan sebagai importir agar tidak semua pengrajin bertindak sebagai importir dan ini akan menurunkan biaya.

“Jadi kalau ada satu yang mengelola mungkin koperasi dan anggota koperasi membeli impor bisa cepat dilakukan karena skemanya sudah disiapkan oleh pemerintah melalui KITE,” kata Puspayoga.

Dia juga menekankan Celuk bisa menarik wisawatan  jika dikelola dengan bagus. Ini tentu tergantung pada marketing. Namun, dia menilai Celuk merupakan desa pengrajin perak yang sudah berusia lebih 100 tahun sehingga menjadi  daya tarik bagi wisatawan karena sudah punya nama. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.