Sabtu, 27 April 24

Larangan Aksi 112 Sarat Kepentingan Politik‎

Larangan Aksi 112 Sarat Kepentingan Politik‎
* pengamat kepolisian Universitas Indonesia (UI) Bambang Widodo Umar.

Jakarta, Obsessionnews.com –  Sejumlah ormas Islam akan kembali turun ke jalan menggelar aksi damai pada Sabtu, 11 Februari 2017. Aksi ini sebagai lanjutan dari aksi-aksi bela Islam sebelumnya. Namun, sayang pihak Polda Metro Jaya melarang aksi dilakukan, dengan alasan sudah memasuki minggu tenang pelaksanaan Pilkada 2017.

Polda khawatir aksi akan menganggu ketenangan dan keamanan warga Jakarta dalam menghadapi Pilkada.  Aksi ini juga dianggap rawan dengan muatan politis karena sasarannya masih sama, yakni penuntasan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pertanyaannya apakah aksi ini terkait dengan Pilkada, atau berafiliasi dengan salah satu partai politik sehingga dituding politis, sampai Polda Metro melarang ‎aksi dilakukan?

Menanggapi hal itu, pengamat kepolisian Universitas Indonesia (UI) Bambang Widodo Umar mengatakan, polisi tidak punya dasar atau alasan untuk melarang umat Islam melakukan aksi. Sebab, surat pemberitahuan resmi sudah diberikan. Peserta aksi juga bagian dari partai politik, dan tidak ada kaitannya dengan Pilkada.

“Justru kalau dilarang kesannya jadi politis. Nanti kalau aksi saja dilarang, sholat subuh berjamaah lama-lama bisa dilarang,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (8/2/2017). ‎

Sebagai penegak hukum, polisi harusnya mengayomi, melayani, dan melindungi masyarakat sesuai dengan jati dirinya. Bukan malah menghalang-halangi. Menurutnya, apa yang harus ditakuti dan dicurigai dari aksi 112? Aksi-aksi Bela Islam sebelumnya terbukti berlangsung dengan damai.

“Aksi Bela Islam selalu berlangsung damai, kenapa mesti ditakuti? Polisi mestinya mengamankan dan melindungi mereka sebagai warga negara yang punya hak sama,” tuturnya. ‎

Untuk diketahui, Forum Umat Islam (FUI) yang didukung oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana menggelar aksi 112. Mereka akan berkumpul di Masjid Istiqlal menuju Monas, berjalan ke HI dan kembali ke Monas untuk membubarkan diri. Aksi ini bertajuk jalan sehat dan dzikir bersama, seraya meminta kepada Tuhan agar Indonesia tetap damai dan sejahtera. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.