Sabtu, 20 April 24

Pengakuan Nang yang Tega Membunuh dan Memperkosa Calon Pendeta

Pengakuan Nang yang Tega Membunuh dan Memperkosa Calon Pendeta
* Melindawati Zidemi dan kekasihnya (Foto: Medsos)

Palembang, Obsessionnews.com – Setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam, polisi berhasil mengungkap alasan Nang Nang (20 tahun), satu dari dua tersangka yang tega membunuh dan memperkosa Melindawati Zidemi (24 tahun), calon pendeta asal Nias, Sumatera Utara.

Berdasarkan pengakuan Nang, ia tega menghabisi korban karena takut cintanya ditolak. “Saya suka sama dia (korban), tetapi saya takut mengungkapkan, takut ditolak,” kata Nang di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (29/3/2019).

 

Baca juga:

Teknologi Juga Membunuh Kita

Mahkamah Konsitusi Telah Membunuh Demokrasi

Alasan Dokter Tak Boleh Membunuh Meski dengan Musuh

 

Selain jatuh cinta, Nang mengaku punya gairah yang cukup tinggi secara seksual terhadap korban. Karena sudah terburu nafsu, Nang mulai menyusun rencana. Untuk melancarkan aksinya, pelaku mengajak temannya, Hendri (18 tahun), mengikuti Melindawati, yang saat itu keluar dari mess tempat tinggal korban.

Karena menunggu korban terlalu lama, Nang berinisiatif mengajak Hendri kembali ke mess untuk mengisi daya baterei ponselnya. Setelah itu, otak tersangka utama melihat ke arah rumah korban yang tampak masih sepi.

Setelah melihat korban belum pulang ke rumah, Nang mengajak Hendri ke kebun sawit untuk mengadang di jalan. Seketika itu, pelaku pun melihat korban dan segera melancarkan aksinya.

Korban yang saat itu bersama seorang anak NP (9 tahun), lalu melintas dan kedua pelaku langsung memalangkan balok kayu untuk menahan korban. Pelaku menutup wajah mereka dengan kain. Sebuah balok kayu dipersiapkan untuk mengadang calon pendeta itu.

Selanjutnya, sang calon pendeta dibawa oleh kedua pelaku ke area semak-semak. Nang dan Hendri pun langsung mengikat tangan kedua korban menggunakan karet ban.

Setelah tangan Melindawati diikat, kedua pelaku berusaha melancarkan nafsu bejatnya. Namun, korban terus melawan dengan memberontak dan sengaja menarik penutup wajah yang dipakai Hendri. Nang mengaku tak niat untuk membunuh.

“Mereka berencana untuk memutar balik, namun keburu kami tangkap dan langsung disekap. Tujuan awalnya itu mau bersenang-senang, memperkosa, enggak sampai membunuh,” katanya.

“Pas pakaian dibuka itu korban juga memberontak dan narik penutup wajah Hendri. Karena panik, Hendri menahan leher korban hingga tewas,” ujar Nang.

Korban ditemukan tidak bernyawa di kawasan Sungai Baung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, tepat di areal PT PSM Divisi III Blok F19 Dusun, Sungai Baung, Bukit Batu, Selasa pagi, 26 Maret 2019. Korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tanpa celana. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.