Sabtu, 27 April 24

Pemkab Banyuwangi Dorong Anak Muda Manfaatkan Teknologi Internet

Pemkab Banyuwangi Dorong Anak Muda Manfaatkan Teknologi Internet
* Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kanan). (Foto: Sutanto/obsessionnews.com)

Banyuwangi, Obsessionnews – Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas ingin mengubah mindset anak muda, bahwa pekerjaan itu tidak harus selalu dicari tapi bisa diciptakan sendiri. Apalagi dengan teknologi internet, pemasaran produk dan jasa menjadi lebih mudah.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus berupaya mendorong kreativitas anak muda dalam memanfaatkan teknologi internet, terutama untuk kegiatan ekonomi produktif, kata Bupati Anas ketika membuka pelatihan Internet Marketing yang diikuti 2.000 anak muda di Gedung Olah Raga (GOR) Tawangalun, Minggu (5/4/2015).

Pelatihan diikuti oleh anak muda yang sudah mulai merintis bisnis (start-up business) dan anak muda yang belum mulai bisnis tapi mempunyai kemauan kuat untuk berwirausaha.

Pelatihan internet marketing ini akan membuka wawasan generasi muda Banyuwangi untuk berani memulai sebuah usaha. Selain teknik internet marketing, materi dasar kewirausahaan (entrepreneurship) juga diberikan oleh para praktisi.

Anas mengungkapkan, saat ini jumlah pengguna internet (netizen) terus meningkat. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah netizen di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna hingga akhir 2014,” katanya.

Tren belanja melalui internet juga terus meningkat. Berdasarkan riset Brand & Marketing Research (BMI), saat ini diperkirakan 24 persen pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang suka belanja online. Rata-rata pengeluaran mereka dalam berbelanja online setiap tahunnya mencapai Rp 825.000. Tahun 2014 nilai transaksi belanja online di Indonesia Rp 21 triliun, dan tahun ini diprediksi naik dua kali lipat hingga hampir Rp 50 triliun.

“Pasar utama pemasaran produk dan jasa berbasis internet adalah kelas menengah yang melek teknologi. Berdasarkan data Bank Dunia, kelas menengah di Indonesia yang mengeluarkan dana konsumtif Rp 60.000 – Rp 300.000 per hari ada 44 juta orang, yang mengeluarkan dana Rp 30.000 – Rp 60.000 per hari ada 107 juta orang. Ini pasar yang besar, karena itu kami dorong anak muda Banyuwangi untuk memanfaatkannya,” jelasnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi mengungkapkan, dengan pemasaran berbasis internet penyebaran produk dan jasa bisa semakin mudah. “Termasuk pemasaran untuk paket-paket wisata di Banyuwangi yang kini sedang banyak diminati. Saya melihat hampir semua pemasaran wisata oleh agen perjalanan di Banyuwangi sudah berbasis internet, tinggal ditingkatkan kualitas dan strateginya,” ujarnya.

Dalam pelatihan internet marketing ini, semua bisa langsung praktik langsung belajar cara memasarkan produk lewat internet.

“Para peserta dikenalkan cara apa saja yang bisa dipakai untuk menemukan pasar potensial, cara mendesain, pentingnya pembuatan website, hingga strategi pemasaran online, termasuk  mengintegrasikannya dengan media sosial seperti Facebook dan Twitter. Ini penting karena pengguna Twitter di Indonesia sudah mencapai 50 juta dan pengguna Facebook 69 juta,” kata Wawan.

Dia menambahkan, pelatihan internet marketing ini juga sebagai salah satu cara untuk menjawab masalah ketersediaan lapangan pekerjaan di daerah. Sebab ketersediaan lapangan kerja diakui belum sebanding dengan jumlah lulusan sarjana yang membutuhkan pekerjaan setiap tahunnya.

“Kalau satu anak muda berwirausaha bisa membuka lapangan kerja bagi 5 orang, maka kalau ada seratus anak muda sudah 500 orang yang mendapat pekerjaan. Cara-cara seperti ini akan terus kita dorong,” tuturnya.

Salah satu seorang pemberi materi pelatihan internet marketing, Cucuk Rustandi, mengatakan, para peserta  diajarkan sejumlah trik dan strategi memasarkan produknya. Caranya pun tidak ribet karena tanpa harus menggunakan aplikasi khusus.

“Yang penting adalah mereka memasarkan online tepat ke sasaran pangsanya. Seperti saya ini, bisnis travel saya yang seumur jagung pernah bulan lalu hanya dalam waktu 30 jam bisa meraih keuntungan Rp 12 juta. Dan itu semua cukup pakai sosial media yang ada, namun triknya yang pas,” ujar Cucuk.

Buah manis pelatihan pemasaran online juga dirasakan Abdul Gofur Aryo (30).  Omset usaha produk herbalnya meningkat 40 persen setelah menerapkan strategi internet marketing. Herbal produksinya berupa daun kelor dan sari temu lawak bubuk.

“Sejak dipasarkan secara online, omset produk saya meningkat menjadi Rp 2,5 – 4 juta/hari dari yang sebelumnya Rp 300 ribu/hari. Bahkan produk powder saya bulan Mei ini memasuki pasar Jerman,” kata Gofur. (*)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.