Sabtu, 20 April 24

Kader Golkar Jatim Dilarang Keras Jadi ‘ISIS’

Kader Golkar Jatim Dilarang Keras Jadi ‘ISIS’

Jakarta, Obsessionnews – Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Ir HM Ridwan Hisjam asal daerah pemilihan Jawa Timur (Jatim), Minggu (5/4/2015), menyerukan agar DPD I Partai Golkar Jatim tetap solid dan tidak terpengaruh dengan kejadian adanya dua Munas (Bali dan Ancol) dalam kepengurusan DPP Partai Golkar.

“DPD Golkar Jatim jangan terpengaruh dan tidak ikut terbelah. Kami berharap kepada kader-kader Golkar Jatim yang sudah sempat terpengaruh hendaknya segera mempositioning kembali. Jangan ada yang jadi ISIS alias Ikut Sana Ikut Sini (main dua kaki)!” seru Ridwan Hisjam sembari ketawa.

Cak Tatok, sapaan akrab Ridwan Hisjam, juga berharap dualisme kepengurusan DPP tidak akan terjadi di seluruh wilayah Golkar Jatim. “Soliditas kader adalah kunci sukses Partai Golkar dalam menghadapi Pilkada kabupaten/kota pada bulan Desember 2015,” tandas Wakil Sekjen DPP Partai Golkar versi Munas Bali ini.

Tatok adalah mantan Ketua DPP I Partai Golkar Jatim di era awal reformasi yang berhasil menaikkan suara Partai Golkar 45 persen pada Pemilu 2004 lalu, meski terjadi tekanan yang begitu keras sampai dibakarnya kantor DPD Partai Golkar Jatim dan 21 kantor DPD Kabupaten/Kota di Jatim.

Ia menjelaskan, DPD I Partai Golkar Jatim akan menggelar rapat pleno pada Senin (6/4/2015), di kantor DPD Jalan Ahmad Yani Surabaya, yang dihadiri Dewan Pertimbangan DPD Jatim. Menurutnya, rapat ini akan dijadikan ajang konsolidasi dan akan dilanjutkan ke seluruh DPD II Kabupaten/Kota se Jatim.

Tatok yang kini juga menjabat Wakil Ketua Komisi X DPR RI akan turun gunung menemui kader-kader Golkar di Jatim untuk tetap mensolidkan seluruh kader Partai beringin di Jatim agar tidak terpecah belah seperti pengurus Partai Golkar di Pusat karena adanya dua versi Munas, di Bali dan diikuti oleh Munas di Ancol Jakarta. (Ars)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.