Minggu, 12 Mei 24

Para Pakar Bicara Bahaya Asbestos di Indonesia

Para Pakar Bicara Bahaya Asbestos di Indonesia
* Pakar Toksikologi Okupasi, yang juga Ketua Senat Akademik Universitas Binawan, dr Anna Suraya, MKK, Sp.Ok, Phd (kiri) di sela-sela penyelenggaraan International Symposium dan Workshop Asbestos Related Deseas” di Universitas Binawan, Jakarta. (Foto: Pessy/ON)

Obsessionnews.com —- Sejumlah pakar bertemu dalam kegiatan bertemakan “International Symposium dan Workshop Asbestos Related Deseas” yang digelar selama tiga hari di Kampus Unibersitas Binawan, Jakarta. Kegiatan itu untuk membahas bahaya penggunaan Asbestos di Indonesia. Asbestos adalah material asbes yang sering dipakai untuk bangunan terutama di Indonesia.

Pakar Toksikologi Okupasi, yang juga Ketua Senat Akademik Universitas Binawan, dr Anna Suraya, MKK, Sp.Ok, Phd mengatakan paparan Asbestos dalam kurun waktu yang lama akan menyebabkan kanker pada manusia. Menurut dia, pekerja rumahan merupakan kelompok yang sangat rentan terpapar bahaya Asbestos.

“Orang terpapar akibat bahaya Asbestos ini dan bisa terdiagnosis itu paling cepat 15 sampai 20 tahun. Di Australia telah menemukan kasus yang terjadi pada anak 15 tahun karena ternyata waktu kecil bapanya merenovasi gudang anaknya menghirup maka kenalah dia kankernya,” kata dr Anna Suraya, MKK, Sp.Ok, Phd dalam keterangan, Jumat (23/6/2023).

Tingkat penggunaan Asbestos di Indonesia terbilang cukup tinggi apalagi Indonesia dikenal sebagai negara pengimpor asbes terbesar kelima di dunia. Ia mengharapkan ke depannya akan adanya kebijakan pengehentian impor Asbestos sehingga dapat mengurangi resiko bagi masyarakat.

“Indonesia sudah mulai mengimpor asbes sejak tahun 1950 dan kita menjadi negara pengimpor asbes terbesar kelima di dunia. Parahnya lagi Indonesia negara adalah gempa sehingga kalau atap terkena gempa bisa berbahaya. Karena yang menghuni dalam rumah itu bisa menghirup material asbes sehingga sangat rentan,” papar Dosen K3 Universitas Binawan itu.

Di sisi lain pengetahuan tentang penyakit akibat paparan Asbestos di Indonesia banyak yang belum tahu termasuk kalangan dokter sekalipun. Oleh karena itu, kegiatan International Symposium dan Workshop Asbestos Related Deseas yang diadakan fokus untuk memberikan pelatihan kepada dokter dan perawat dalam mendiagnosis penyakit akibat paparan Asbestos.

“Agar mereka lebih tajam lagi mendiagnosis penyakit akibat paparan Asbestos. Makanya yang diundang itu dokter spesialis radiologi, spesialis paru, spesialis onkologi dan Ners-nya, serta mahasiswa,” ujar Dr Mia Srimiati S.Gz, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi Universitas Binawan.

Selain itu, International Symposium dan Workshop Asbestos Related Deseas diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan bahaya dari paparan Asbestos. Sebenarnya penggunaan asbes ini di beberapa negara sudah dilarang, tetapi di Indonesia larangan hanya pada satu jenis asbes.

“Even strategis ini  akan menjadi terobosan penting bangsa ini dalam memandang asbestos sebagai bahan yang dapat menyebabkan kangker  bahkan kematian,” katanya.

Sementara Plt Rektor Universitas Binawan Prof Henny Suzanna Mediani, SKp, MNa Phd yang membuka International Symposium dan Workshop Asbestos Related Deseas itu menharapkan ke depannya dapat dilakukan kolaborasi penelitian dengan para pakar dari ADRI, APHEDA dan ASEA.

Untuk diketahui International Symposium dan Workshop Asbestos Related Deseas yang diadakan selama 3 hari ini melibatkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Pembicara dalam negeri melibatkan pakar Asbestos dari Universitas Binawan dr Anna Suraya MKK, SPOK Phd, Wakil Universitas Proma Prof dr Aziza Ghanie Sp. Rd  dan Dr Eva Susanti dari Kementerian Kesehatan.

Sedangkan pembicara dari luar Indonesia melibatkan  wakil dari ADRI yaitu Shane Mc Ardie, Dr Lucas Jyuhn, Prof Chaterine Jones, Kim Brislane, Pamela Logan, Dr Huakkai Shi, Dr Ben Jojnson dan Prof Steven kao. Wakil dari ASEA yaitu Juatine Ross (CEO), Virginia James Phd dan Jullia Collins. Sedangkan wakil dari APHEDA yaitu Philip hazelton dan Jacqueline Hughes wakil dari Tuner Freeman Lawyers. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.