Bandung, Obsessionnews – Munculnya tawaran nikah sirri lewat online, menuai reaksi dari kaum wanita. Bahkan, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat (Jabar) segera melakukan kerjasama dengan kepolisian terkait maraknya tawaran nikah sirri online.
Ketua P2TP2A Nety Heryawan menilai, penawaran nikah sirri online sebagai upaya pembodohan terhadap perempuan. Istri Gubernur Jabar ini pun mengajak kalangan perempuan untuk secepat mungkin mencegah meluasnya nikah sirri via online, karena perempuan dan anak perlu mendapatkan perlindungan.
“Selama ini perempuan dan anak menjadi kaum yang termarjinalkan, bahkan bagi kalangan tertentu seringkali dibodohi,” ungkap Nety Heryawan di Gedung Sate, Bandung, Senin (16/3/2015).
Menurut Nety, perlindungan terhadap perempuan dan anak sampai saat ini masih minim, baik di ruang kebijakan maupun di ruang- ruang publik. “Anak hasil nikah sirri online tidak akan mendapat ketetapan hukum, mereka tidak akan mendapatkan akte, bahkan secara administrasi nikah sirri online tidak akan mendapat data secara autentik, bahkan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Istri Gubernur Ahmad Heryawan ini menegaskan, P2TP2A masih mengembangkan terus program Pengawasan Anak Berbasis Masyarakat, sehingga perlindungan dan pengawasannya langsung dari masyarakat. (Dudy Supriyadi)