MTQ Diharapkan Dapat Lanjutkan Tradisi Lahirkan Bibit-bibit Ahli Qur’an yang Andal

MTQ Diharapkan Dapat Lanjutkan Tradisi Lahirkan Bibit-bibit Ahli Qur’an yang Andal

Tanjungpinang, Obsessionnews.com - Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) diharapkan dapat melanjutkan tradisi melahirkan bibit-bibit ahli Qur’an yang andal. Karenanya pembinaan berkelanjutan menjadi pekerjaan rumah semua pihak untuk melahirkan talenta-talenta terbaik di bidang MTQ.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi saat  membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), di Dataran Gurindam Dua Belas, Tanjungpinang, Sabtu (19/9/2029) malam.

Baca juga: 

Wamenag: MTQ Bukan Hanya Sebagai Syiar Islam, Namun Juga Syiar Rukun untuk Seantero Negeri

Marak Pro dan Kontra, Wamenag Buka Sosialisasi Program Bimtek Penceramah Agama Bersertifikat

Polemik Dai dan Penceramah Bersertifikat, Ini Tanggapan Wamenag

"Kita memiliki banyak masjid, perguruan tinggi Islam dan juga pesantren. Inilah kawah candradimuka yang harus dikembangkan untuk melahirkan insan-insan terbaik di bidang al-Qur’an," jelasnya.

Dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Humas Kementerian Agama, Minggu (20/9), dalam kesempatan itu Wamenag  secara khusus mengapresiasi masyarakat Kepri. Menurutnya, ada banyak jejak para ulama dan budayawan yang lahir dari bumi Kepri dan jejaknya masih tertulis hingga sekarang. Di Tanjungpinang ini ada makam tokoh besar, Raja Haji Fisabilillah, sosok yang telah menginspirasi bangsa ini untuk merdeka. Masjid Raya Sultan Riau atau disebut juga Masjid Sultan Riau, adalah salah satu jejaknya dan menjadi saksi dakwah Islam di tanah Melayu sekaligus jejak para pejuang di tanah Kepri.

"Di masjid ini masih tersimpan kitab-kitab dan al-Qur’an hasil tulisan tangan, dan itu menjadi saksi betapa jejak kecintaan terhadap al-Qur’an telah tumbuh sejak dahulu di kalangan masyarakat Kepulauan Riau," tuturnya.

Halaman selanjutnya Hal senada disampaikan Gubernur Kepri H. Isdianto. Menurutnya, MTQ adalah kegiatan keagamaan yang telah membudaya di Indonesia, termasuk Kepri, dimulai dari desa, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi, nasional dan internasional. "Tujuan MTQ untuk menumbuhkembangkan minat baca Alquran masyarakat," ujarnya.

MTQ Kepri melibatkan 15 Dewan Hakim Nasional dengan penilaian berbasis IT. Tujuannya, agar hasilnya mudah diakses masyarakat sehingga lebih transparan. Panitia MTQ Kepri menyiapkan sejumlah hadiah. Juara I akan mendapatkan hadiah Rp50 juta, juara II Rp40 juta, dan juara III mendapatkan Rp30 juta.

Protokol Kesehatan

Di tengah pandemi Covid-19, MTQ VIII Kepri digelar dengan menerapkan protok kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Dr. Tjetjep Yudiana melaporkan, panitia telah melakukan rapid test kepada seluruh panitia, peserta, dewan hakim, panitera, petugas lapangan, undangan dan stake holders MTQ. Jumlahnya mencapai 1.505 orang.

Di lokasi acara dilaksanakan pemeriksaan suhu tubuh dan sanitizer di pintu masuk arena utama. Panitia juga melakukan pengaturan jarak aman. Sebanyak 500 anggota TNI, Polri dan Satpol PP dilibatkan untuk mengendalikan penerapan protokol kesehatan. (arh)