Senin, 29 April 24

Mimpi Indah Djanur Akhirnya Terwujud

Mimpi Indah Djanur  Akhirnya Terwujud
* Djadjang nurdjaman alias Djanur, pelatih Persib Bandung.

Jakarta, Obsessionnews – Mimpi indah pelatih Persib Bandung Djadjang Nurjaman yang akrab disapa Djanur – akronim dari namanya –akhirnya terwujud. Di hadapan Presiden Jokowi dan lebih dari seratus ribu penonton anak-anak asuh Djanur menaklukkan Sriwijajaya FC dengan skor 2-0 dalam laga final turnamen Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (18/10/2015) malam. (Baca: Maung Bandung Juara Piala Presiden 2015)

Inilah gelar kedua yang dipersembahkan Djanur kepada Persib, setelah menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) 2013-2014. (Baca: Djadjang Nurdjaman Targetkan Persib Juara Piala Presiden 2015)

Djanur mantan pemain Persib. Selain Djanur, klub sepak bola yang didirikan di Bandung, Jawa Barat, 14 Maret 1933, ini juga melahirkan sejumlah pemain yang hebat, yakni Aang Witarsa, Omo Suratmo, Robby Drawis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Yana Rodiana, Subangkit, Dede Rosadi, Indra Thohir, Nandar Iskanda, dan lain sebagainya.

Maung Bandung, julukan Persib, memetik sejumlah prestasi cemerlang di berbagai kompetisi tingkat nasional, antara lain juara Perserikatan pada 1937, 1961, 1986, 1990, 1994, dan juara Liga Indonesia 1994-1995 .
Sayangnya, setelah menjuarai Liga Indonesia 1994-1995 prestasi klub yang juga dijuluki Pangeran Biru ini merosot drastis. Sepanjang 1995-2013 atau 18 tahun lamanya Persib paceklik gelar.

Kondisi ini membuat bobotoh, sebutan untuk para pendukung Persib, merasa prihatin. Bobotoh ingin Persib berjaya lagi seperti dulu. Harapan itu sempat muncul ketika Djanur direkrut sebagai pelatih pada 2012. Mantan pemain Persib ini sebelumnya melatih Pelita Jaya pada 2009-2010.

Di musim pertamanya menangani Persib, Djanur gagal mengantarkan klub yang juga dijuluki Pangeran Biru menjadi juara LSI 2012-2013. Dia hanya mampu membawa Persib menduduki peringkat empat dari sebelumnya peringkat 8.

Tak ayal bobotoh pun menghujaninya dengan hujatan dan menuntut manajemen Persib memecatnya. Namun, manajemen tetap mempertahankannya. Kepercayaan itu dibayarnya dengan memberikan gelar juara LSI 2013-2014.

Suka Sepak Bola Sejak Kecil
Djanur dilahirkan di Majalengka, Jawa Barat, 30 Oktober 1964. Ia gemar bermain sepak bola sebagai penyerang sejak kecil di kampungnya. Ia mengawali kariernya di PS Sari Bumi Raya Bandung pada 1979-1980, lalu memperkuat PS Sari Bumi Raya Yogyakarta (1980-1982), PS Mercu Buana Medan (1982-1985), dan Persib (1985-1995).

Di Persib kariernya bersinar. Di final gol tunggalnya ke gawang Perseman Manokwari membawa Persib menjadi juara kompetisi Perserikatan 1986.
Djanur kembali menikmati masa emas bersama Persib ketika klub ini menjadi juara Perserikatan musim 1989-1990 setelah mengalahkan Persebaya 2-0.

Setelah pensiun sebagai pemain, Djadjang kemudian beralih profesi sebagai asisten pelatih, dan pelatih. Setelah sukses mengantarkan Persib menjuarai LSI 2013-2014dan Piala Presiden 2015, ia berobsesi mempersembahkan lagi trofi sebanyak mungkin untuk Pangeran Biru. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.