Jumat, 26 April 24

Meski Tak Ada Pemberitahuan Demo, Polisi Tetap Siaga di Rumah SBY

Meski Tak Ada Pemberitahuan Demo, Polisi Tetap Siaga di Rumah SBY

Jakarta, Obsessionnews.com – Polri masih menyelidiki kasus aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa di rumah mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari pemberian negara yang terletak di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017).

Pasca aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa tersebut, satu mobil Nissan Terrano berwarna hitam bermuatan nasi bungkus dan satu unit bus, diamankan polisi dari depan rumah SBY. Diduga, kendaraan tersebut tertinggal di lokasi. Beredar juga kabar adanya bus TransJakarta yang digunakan pendemo, tertinggal di lokasi.

Saat dikonfirmasi melalui telepon pada Senin (6/2/2017) malam, Ketua Panitia Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia Septian Prasetyo mengakui, ratusan mahasiswa yang menggelar aksi tersebut adalah bagian dari peserta jambore dari berbagai kampus di Indonesia. Aksi digelar sekitar 200 meter di depan rumah SBY.

Menurutnya, aksi tersebut adalah bagian dari hasil rekomendasi jambore yang digelar selama tiga hari di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, sejak Sabtu, 4 Februari 2017.

Namun, Septian membantah ada peserta aksi yang menumpangi bus TranJakarta. Sebab, bus yang ditumpangi para mahasiswa adalah kendaraan milik mahasiswa. “Enggak ada mahasiswa yang naik bus TransJakarta. Itu bukan bus TransJakarta. Itu bus Trans Palembang-Prabumulih. Memangnya mau jalan-jalan naik TransJakarta,” katanya.

Septian mengaku tidak mengetahui saat dikonfirmasi soal temuan polisi adanya mobil Terrano hitam bermuatan nasi bungkus, yang diduga bagian kendaraan logistik peserta aksi di lokasi.

“Soal mobil Terrano saya enggak tahu. Yang saya tahu, mahasiswa peserta jambore datang dari daerah masing-masing naik bus dari daerahnya, sebagian lagi naik kapal tiga empat hari,” ungkap mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang, Banten, itu.

Selain menggelar aksi di depan rumah SBY, para mahasiswa juga menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.”Setelah aksi di depan DPR, mahasiswa-mahasiswa kembali ke daerah masing-masing. Karena sudah selesai jamboremya dan aksi tersebut adalah rekomendasi hasil jambore,” jelasnya

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, polisi tidak pernah menerima pemberitahuan adanya aksi unjuk rasa di depan kediaman SBY tersebut.

“Tidak ada pemberitahuan ke polisi soal aksi tersebut dari peserta demo,” ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Oleh karena itu, tak ada polisi yang bersiaga di sekitar lokasi tersebut. Selain itu, tak ada juga pemberitahuan pemilik rumah, yaitu SBY, kepada polisi. Setelah mengetahui adanya aksi itu, barulah massa dibubarkan.

Disisi lain, Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik  meyakini, bahwa mahasiwa yang melakukan unjuk rasa tersebut sengaja diarahkan oleh segelintir aktor intelektual ke rumah SBY untuk berunjuk rasa. Dia juga menyesalkan tindakan aparat keamanan yang dinilai tidak sigap dalam melakukan pengamanan dan tidak mengetahui adanya rencana demonstrasi itu.

Sementara sesuai Undang-Undang, rumah SBY merupakan salah satu objek vital negara yang harus dilindungi, sehingga aparat kepolisian seharusnya melakukan pencegahan aksi unjuk rasa terjadi. “Saya menyesalkan harusnya ada langkah preventif. Pasti ada segelintir orang yang membawa mereka ke sini,” ujar Rachland.

“Mahasiswa sendiri sempat ragu apakah ini rumah SBY. Aparat keamanan sangat terlambat. Saya sempat tegur polisi yang berjaga,” tambahnya.

Aksi pun tidak berlangsung lama karena langsung dibubarkan oleh personil dari Polres Jakarta Selatan. Mereka berunjuk rasa selama satu jam. Massa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB. (Purnomo)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.