Obsessionnews.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melakukan kunjungan ke Kabupaten Berau, khususnya di Kecamatan Tanjung Redeb. Tujuan kunjungan ini adalah untuk memantau langsung pelaksanaan penyaluran bantuan pangan kepada warga kurang mampu yang terdampak bencana El Nino.
“Lebih dari 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan beras seberat 10 kilogram setiap bulan. Proses penyaluran bantuan berjalan lancar dan efisien,” ujar Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/2/2024).
Baca juga: Muhadjir Minta Muhammadiyah Kompak dan Gerakkan Dakwah Pengajian
Namun, Muhadjir memberikan kelonggaran untuk daerah terpencil, yang memungkinkan penyaluran tiga bulan sekaligus, baik di awal maupun di akhir.
Muhadjir juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap dampak El Nino yang dapat menyebabkan musim kemarau panjang, kekeringan ekstrem, hingga kebakaran hutan. Bantuan pangan menjadi langkah krusial dalam menjaga kesejahteraan dan mencegah peningkatan kemiskinan, terutama di desa-desa yang memiliki risiko tinggi.
Pemerintah menargetkan 5.659 keluarga di Kabupaten Berau sebagai penerima bantuan pangan tahun 2024. Muhadjir mendesak agar bantuan segera disalurkan untuk menjaga stabilitas pangan dan menekan inflasi. Upaya ini juga sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan yang mungkin terjadi hingga akhir tahun 2024.
Selain membahas bantuan pangan, Muhadjir juga menyoroti kemiskinan ekstrem di Kabupaten Berau. Data Badan Pusat Statistik mencatat angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Berau pada tahun 2022 sebesar 1,15 persen, sedikit di atas angka nasional. Muhadjir optimis bahwa target penurunan signifikan di tingkat provinsi pada tahun 2023 akan diikuti oleh Kabupaten Berau.
Dalam konteks tersebut, Muhadjir memberikan perhatian khusus terhadap angka prevalensi stunting di Kabupaten Berau. Dengan angka 21,6 persen, ia mendorong pemerintah setempat untuk mengimplementasikan program khusus dengan memanfaatkan potensi alam yang ada. Pemantauan berkala terhadap ibu hamil dan pertumbuhan balita menjadi kunci untuk mempercepat penurunan angka stunting.
Baca juga: Muhadjir Singgung Target Capaian Raih Indonesia Emas 2045 dalam Konferensi Internasional
Wakil Bupati Berau Gamalis menjelaskan berbagai program percepatan yang telah dijalankan, termasuk Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, koordinasi lintas sektor, dan upaya verifikasi data. Dalam menanggulangi stunting, Bupati Gamalis menegaskan komitmen pemerintah setempat dengan alokasi APBD, audit kasus stunting, dan pembinaan pada ribuan kader di seluruh Kabupaten Berau.
Kunjungan Menko PMK ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif dalam penanganan kemiskinan dan stunting di Kabupaten Berau. Pemerintah pusat dan daerah berkomitmen untuk bersinergi guna mencapai target penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting pada akhir tahun 2024. (Poy)