Jumat, 3 Mei 24

Mengutip Surat Al-Imran, Vladimir Putin Minta Perang Dihentikan

Mengutip Surat Al-Imran, Vladimir Putin Minta Perang Dihentikan
* Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Twitter Vladimir Putin)

Ankara, Obsessionnews.com – Presiden Rusia Vladimir Putin turut prihatin dengan krisis peperangan yang terjadi di Yaman. Dengan mengutip ayat Alquran surat Al-Imran, Putin meminta supaya perang dihentikan dan bersegeralah untuk berdamai.

“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu jadilah kalian, karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara,” kata dia, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (18/9/2019).

 

Baca juga:

Vladimir Putin Bangga Kepada Khabib

Khabib dan Ayahnya Penuhi Panggilan Putin

Putin, Trump, Erdogan & Jokowi dalam Sebuah Puisi

 

Pernyataan Putin ini diungkapkan ketika berbicara di Ankara bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Diketahui perang di Yaman telah berlangsung selama lebih dari empat tahun.

Konflik antara kelompok Houthi dan koalisi pimpinan Arab Saudi itu telah menewaskan puluhan ribu korban jiwa dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah.

Referensi Putin terhadap ayat suci Alquran tersebut dicatat dengan persetujuan dari Erdogan dan Rouhani, yang masing-masing adalah Muslim Sunni dan Syiah. Putin juga mereferensikan ajaran Alquran lain, tentang bagaimana kekerasan hanya sah jika digunakan untuk membela diri.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman saling berkomunikasi terkait serangan teroris ke dua kilang minyak milik Aramco, Abqaiq dan Khurais, pada Sabtu, 14 September 2019.

Ia bahkan mengaku tahu siapa dalang di balik serangan pesawat nirawak (drone) terhadap kilang minyak Arab Saudi. Donald Trump juga mengaku siap mengirim bala tentara untuk merespons serangan tersebut.

Kendati demikian, jadi atau tidaknya aksi militer AS tergantung dari konfirmasi Arab Saudi. Meskipun serangan terhadap dua fasilitas kilang minyak Arab Saudi diklaim oleh pemberontak Houthi Yaman, tetapi AS bersikukuh menuding Iran sebagai pelakunya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.